Liputan Khusus
WAWANCARA Khusus Tribun Bali dengan Menparekraf Sandiaga Uno, Benarkah Bali Over Tourism?
Jadi bisa dibayangkan Hotel Ayodya dengan hampir 600 kamar itu 90 persen. Ini dulu-dulu di zaman kita jaya-jayanya pariwisata itu hampir 60 sampai 70
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Betul jadi kita menanggapinya tentunya dengan menindak lebih tegas sehingga nanti ramainya di media sosial juga bahwa Imigrasi, Kementerian Tenaga Kerja ini memperketat visa dan izin kerja.
Misalnya juga koordinasi dengan Pemprov Bali yang secara tegas ini harus kita isi nih sosial media kita nih. Dan ada Satgas yang terpadu yang sudah dibentuk.
Sama kita terus mendukung pengembangan usaha lokal. Kemarin sama Tribun Bali juga kita ke Buleleng ke Desa Les. Terus juga kita ke Pantai Penimbangan di dekat Singaraja sana karena kita meyakini bahwa kita harus mengantisipasi dengan mitigasi.
Semua kegiatan yang bisa kita arahkan ke Bali utara, karena Bali selatan ini kan sudah mulai terlalu padat.
Soal WNA yang banyak berulah ini kira-kira upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah selain tindakan tegas tadi?
Karena tadi saja ini barusan ada juga kejadian lagi di Gianyar yang merampok mobil?
Nah kalau merampok mobil ini kan enggak hanya di Bali, di Indonesia, tapi di luar negeri juga tindakan kriminal yang sangat luar biasa itu harus ditindak tegas.
Dan ini kita akan sosialisasi dengan lugas enggak ada masyarakat luar bahwa kita ini negara hukum. Kita akan tindak secara hukum dan mereka akan mendapatkan sanksi dan efek jera.
Yang kedua, kita melakukan amplifikasi secara masif melalui digitalisasi bahwa kita tidak ada toleransi terhadap kegiatan-kegiatan seperti ini.
Ketiga, adalah berdasarkan Indonesia Quality Conference minggu lalu kami di bawah koordinasi bapak Presiden Pak Menko Luhut juga akan mulai memberikan moratorium dari segi pembangunan hotel dan alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan komersial.
Karena dengan pembangunan yang terkesan tidak terkontrol dan ugal-ugalan, nanti para pelanggar hukum ini melihat ah Indonesia saja enggak patuh sama hukumnya, saya juga enggak patuhlah sama hukumnya.
Jadi ini akan kita lakukan dengan memastikan langkah-langkah yang tegas sehingga tidak terjadi pelanggaran hukum, tidak juga terjadi over tourism dan wilayah Sarbagita kita nih yang selatan Bali yang mengambil 70 persen wisata ini bisa berbagi dengan Bali barat, Bali utara, Bali timur.
Artinya benar di Bali sekarang ini sudah overtourism?
Di Bali selatan mendekati, belum ada indikasi karena kemarin Quality Forum dan travel and tourism culture menyampaikan bahwa angka ini masih bisa dianggap belum sampai di ambang batas, tapi kita udah harus memulai mitigasi.
Bagaimana penegakan peraturan terkait polusi penanganan sampah kebisingan, termasuk juga perilaku-perilaku wisatawan yang nyeleneh yang ngawur gitu. Ya harus kita tindak.
Kemiskinan Ekstrem di Bali, Pemerintah Beri Bantuan Uang, Rumah Ginawan Beratap Asbes Penuh Lubang |
![]() |
---|
Dishub Bali Akui Macet di Bali Disebabkan Jumlah Kendaraan, Didominasi Minibus dan Sepeda Motor |
![]() |
---|
Fenomena Putus Sekolah Jadi Bukti Kegagalan Seluruh Pihak, Masa Depan Bangsa Taruhannya |
![]() |
---|
Kisah Pernikahan Dini di Bali pada Tahun-tahun Awal, Perlu Kematangan Mental dan Pemenuhan Finansial |
![]() |
---|
Kisah Pernikahan Dini di Bali, Tahun Pertama Pernikahan Diwarnai Cekcok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.