Pilkada Bali 2024

Update Pilkada Gianyar: Ngurah Supriadi Target 51 Persen Kemenangan Paket Kata di Payangan

Update Pilkada Gianyar: Ngurah Supriadi Target 51 Persen Kemenangan Paket Kata di Payangan

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Anak Agung Ngurah Kakarsana dan I Wayan Tagel Arjana resmi mendaftar sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar dalam Pilkada 2024 di kantor KPU Gianyar, Bali, Rabu 28 Agustus 2024 sore. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Paket Kata atau Anak Agung Ngurah Kakarsana dan I Wayan Tagel Arjana terus berproses dalam perhelatan Pilkada Gianyar 2024.

Mesin-mesin partai pengusung, terutama Gerindra pun telah dipanaskan. 

Di Kecamatan Payangan, Paket Kata ini menumpukan perjuangan pada I Gusti Ngurah Agus Supriadi, yang merupakan anggota DPRD Gianyar tiga periode dan Ketua PAC Gerindra Payangan.

Baca juga: Diduga Curi Emas, Seorang Revidivis Ditangkap di Karangasem, Video Penangkapan Viral di Media Sosial

Ditemui di Sekretariat DPRD Gianyar, I Gusti Ngurah Agus Supriadi mengatakan, dirinya menjamin Paket Kata akan meraih suara 51 persen di Payangan. "Saya yakin dengan strategi saya, Paket Kata bisa menang 51 persen di Payangan," ujarnya.

Berdasarkan catatan Tribun Bali, daftar pemilih tetap (DPT) dalam Pileg 2024 kemarin sebanyak 36.500 jiwa. Dari total tersebut, akumulasi suara Gerindra sebanyak 5.241 lembar atau 14 persen.

Baca juga: Jelang Galungan, Harga Kebutuhan Pokok di Denpasar Stabil, Disperindag Gelar 8 Kali Pasar Murah

Lalu, bagaimana cara Supriadi meyakinkan masyarakat Payangan di luar pemilih Gerindra, untuk melabuhkan suaranya pada Paket Kata, Supriadi hanya menegaskan ia akan berjuang secara ekstrem.


"Saya berjuang secara ekstrem. Jika tidak terpenuhi, kita jangan menyesal, yang penting kita telah berjuang secara ekstrem," tandasnya.


Supriadi menyakini, pemilih dalam Pilkada bersifat abstrak, atau tidak bisa diprediksi. Tidak seperti saat Pileg, yang suaranya bisa 'diikat' oleh calon legislatif (caleg) dengan mengedepankan pendekatan historis, baik secara kekeluargaan maupun kedekatan secara keyakinan adat.


"Dalam Pilkada itu, figur sangat menentukan. Suara dalam Pilkada itu abstrak. Tidak bisa kita hanya melihat suara saat Pileg, ada banyak hal yang akan menjadi barometer pemilih saat Pilkada," ujarnya.


Terkait pengenalan Paket Kata di Payangan, Gusti Supriadi mengatakan dirinya masih akan memanfaatkan baliho. "Konsep pengenalan, kita gunakan baliho. Kenapa harus baliho, itu strategi tiyang. Saya sangat yakin pada kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, pasti nanti ada jalan untuk kemenangan. Contoh seperti saya dalam Pileg, selalu dianggap lemah dan diprediksi akan kalah, buktinya saya tiga periode lolos," tandasnya.


Terkait program apa yang mesti ditawarkan Paket Kata untuk masyarakat Payangan, Gusti Supriadi mengatakan pihaknya belum merumuskan. Namun secara riil yang ada saat ini adalah infrastruktur jalan, karena banyak yang rusak. "Garis besarnya belum disusun, tapi salah satunya adalah infrastruktur, karena masih ditemui jalan-jalan yang rusak. Serta Ibah-bansos itu harus merata, tidak mengkotak-kotakan" ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved