PON 2024

Usai Tuntaskan PON XXI/2024 di Aceh, Desak Made Rita Tatap Piala Dunia Panjat Tebing di Korsel 2024

Usai PON 2024, Desak Made Rita Kusuma Dewi dijadwalkan mengikuti Piala Dunia International Federation of Sport Climbing (IFSC) Seoul 2024.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Desak Made Rita Kusuma Dewi. 

TRIBUN-BALI.COM, ACEH - Usai menuntaskan tugasnya di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh, atlet andalan panjat tebing asal Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi dijadwalkan mengikuti Piala Dunia International Federation of Sport Climbing (IFSC) Seoul 2024.

Sebagaimana disampaikan Manajer Panjat Tebing Bali, Putu Dashtika Maya saat dijumpai Tribun Bali di sela-sela mendampingi Desak Made di ajang PON XXI/2024 di Kota Banda Aceh, pada Rabu 11 September 2024

"Desak dipersiapkan untuk di bawa ke Korea Selatan oleh pelatih nasional Hendra Basir, mengikuti kejuaraan pelatnas di sana tahun ini juga," kata Putu Dashtika. 

Adapun Piala Dunia IFSC Seoul 2024 bakal berlangsung di Kangnam Spots Climbing Center, Gangnam-gu, Seoul, Korea Selatan, pada 2-6 Oktober 2024

Desak Made Rita juga memiliki prestasi membanggakan di ajang serupa tahun 2023 lalu di Seoul, di mana dirinya meraih medali perunggu pada nomor kecepatan putri.

 

Kemudian di Piala Dunia IFSC Jakarta dan Salt Lake City tahun 2023 Desak memperoleh medali perak, pada nomor kecepatan putri.

Berikutnya, pada kejuaraan dunia IFSC 2023 di Bern, Swiss, peraih medali emas PON XX Papua 2021 ini keluar sebagai yang terbaik mengantarkannya menyabet medali emas sekaligus mengantarkannya ke ajang Olimpade Paris 2024.

Baca juga: Ketua Pengprov FPTI Bali Optimis Desak Made Capai Emas Olimpiade Setelah Lolos Penyisihan

Dijumpai Tribun Bali usai tampil dalam babak kualifikasi, Desak mengaku bertekad kuat mempersembahkan medali emas untuk Bali sekaligus memecahkan rekornya. 

"Tadi Banten yang catatan terbaik, untuk kualifikasi ini lumayan atlet provinsi lain, Di kualifikasi ini saya menampilkan yang terbaik dan untuk final nanti pastinya saya ingin memperolehkan medali untuk Bali, dan pastinya emas," ungkap Desak.

Desak juga menyampaikan rasa terima kasihnya mendapatkan atensi langsung dari Pj Gubernur Bali yang sengaja hadir langsung untuk menyaksikan penampilan Desak sebelum kembali bertolak ke Bali.

"Saya berterima kasih kepada Pj Gubernur karena menyempatkan waktu untuk memberikan support bagi saya dan temen - temen atlet Bali lainnya, dan terima kasih untuk doanya masyarakat Bali kepada saya, dan saya meminta terus didoakan dan dukung kami atlet Bali di PON Aceh Sumut," ucap dia. 

Selain emas, Desak juga memiliki target pribadi memecahkan rektor waktu tercepat yang pernah ia capai sebelumnya. 

"Untuk waktu secepat mungkin, kalau bisa pecah lagi, waktu terbaik saya itu 6,36 detik di Olimpiade Paris kemarin dan saya harap ini bisa memecahkan dan dapat medali emas untuk Bali," bebernya.

Desak tak ingin jumawa, baginya atlet-atlet yang masuk ke dalam 8 besar PON ini memiliki kualitas dan berpeluang meraih medali sebagai pesaingnya. 

"Ada Rajiah, ada Nurul Iqomah, ada dari Riau, ada Jatim, Jateng dan Sulawasi, sebenarnya semua atlet yang berkompetisi di sini punya peluang meraih medali dan untuk saya lebih ke fokus diri sendri untuk memberikan penampilan terbaik," ungkapnya. 

Dalam panjat tebing apapun bisa terjadi, hal itu tidak bisa dipungkiri, berkaca dalam dua nomor, saat putri beregu, Desak sempat mengalami false start, kemudian saat kualifikasi perorangan putri hari ini, Desak juga sempat terpeleset. 

"Beginilah kompetisi dari kategori speed, kecepatan untuk apapun bisa terjadi di kategori speed, tadi saya ada error sedikit, ada goyang jadi kurang fokus, dan beban pasti ada, tapi balik ke diri sendiri agar bisa fokus dan percaya kalau diri sendiri saya bisa," ujar dia. 

Sementara itu Manajer Panjat Tebing Bali, Putu Dashtika Maya menyampaikan, bahwa performa yanng ditampilkan Desak sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Disinggung mengenai terpelesetnya desak dan False Start yang terjadi kemarin, kata dia, hal itu merupakan faktor-faktor yang sewaktu-waktu bisa dialami atlet, oleh sebab itu ada faktor keberuntungan juga berperan di dalam kompetisi ini selainn usaha keras atlet. 

"Kalau Desak dari performa sudah sesuai dari apa yg kami harapkan, mudah-mudahan seluruhnya sesuai dengan apa yang kami targetkan, untuk Desak, saya pikir dalam kondisi prima, tidak ada kendala apapun,"  ungkapnya. 

Sang manajer juga terus memberikan arahan dan motivasi bagi Desak untuk tetap fokus, menjaga kestabilan diri dan emosi karena dari segi pengalaman tidak ada  yang perlu diragukan dari seorang Desak Made Rita.  

"Tadi perolehan waktu 6 sekian mudah-mudahan stabil karena kalau di speed ini ada faktor luckynya, yang sudah pernah ikut ke luar negeri pun belum tentu, ada false start, ibaratnya kalau sudah false start yang namanya maling mencuri tidak bisa mengelak lagi, sensor kaki bergerak sedikit reaksinya ada waktu reaksinya di sana"  bebernya.

"Jadi untuk Desak tinggal menjaga performa, tenang, kestabilan, emosi, itu saja, kalau pengalaman berlomba itu sudah cukup," sambung  dia. 

Pada kesmepatan yang sama, Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menaruh asa medali emas di pundak Desak dengan bekal pengalaman level internasional dan kemampuan yang dimilikinya. 

"Desak ini salah satu harapan dari kontingen Bali untuk mendapatkan emas, mudah-mudahan bisa tercapi, itu harapan kami, Desak luar biasa kok, dia 4 besar dunia," ungkapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved