Berita Gianyar

Kemampuan Masyarakat Gianyar Bayar PDAM Membaik, Cuma 3 Persen Penunggak, Simak Alasannya!

Sempat terseok-seok saat pandemi Covid-19, saat ini pendapatan PAMTS telah kembali membaik, karena pesatnya perkembangan pariwisata. 

Wayan Eri Gunarta-Tribun Bali
Dirut PAMTS Gianyar, Made Sastra Kencana. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Usia PDAM Gianyar atau Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (PAMTS) Gianyar sudah menginjak 32 tahun, Kamis 12 September 2024.

Sempat terseok-seok saat pandemi Covid-19, saat ini pendapatan PAMTS telah kembali membaik, karena pesatnya perkembangan pariwisata. 

"Pasca Covid-19, dunia pariwisata jauh lebih bagus. Homestay sampai hotel bintang kami dengar sampai kewalahan melayani tamu.

Kabar baiknya, pertumbuhan pembayaran makin bagus, mereka yang sebelumnya menunggak sekarang sudah bisa membayar.

Yang nunggak tinggal 3 persen dari 60.862 pelanggan," ujar Dirut PAMTS Gianyar, Made Sastra Kencana, Kamis 12 September 2024.

Baca juga: IKAPPI dan RN Deklarasi Dukungan Suyadinata di Pilkada Badung

Baca juga: IBI Bali Adakan Musda ke-X dan Pelantikan Pengurus Baru, Bahas Pengentasan KIA, KB dan Stunting

Ilustrasi air -  Usia PDAM Gianyar atau Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (PAMTS) Gianyar sudah menginjak 32 tahun, Kamis 12 September 2024.
Ilustrasi air - Usia PDAM Gianyar atau Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani (PAMTS) Gianyar sudah menginjak 32 tahun, Kamis 12 September 2024. (Pixabay)

Sastra menjelaskan, rata-rata pendapatan PAMTS Gianyar per bulan mencapai Rp 7,1 miliar. Hal tersebut pun sangat disyukuri Sastra, karena antara anggaran dengan pendapatan persentasenya lebih tinggi pendapatan.

"Pendapatan kita 101 persen. Asumsi pendapatan kita sampai akhir tahun sekitar Rp 83 miliar," ujarnya. Sastra mengungkapkan, pendapatan terbesar datang dari daerah pariwisata Ubud.

"Dari 60.862 pelanggan, yang memengaruhi pendapatan kita naik adalah dunia usaha pariwisata, hotel, khususnya di Ubud. Di bulan September saja pendapatan dari sana sudah Rp 1,79 miliar," ujarnya.

Sastra mengatakan, pendapatan tersebut telah digunakan untuk membuat bangunan gedung seluas 300 meter persegi dua lantai.

Bangunan tersebut terdiri dari ruang audit, aula pertemuan, ruang dewan pengawas hingga pembesaran ruang retribusi, serta peralatan yang memudahkan staf bekerja.

"Kinerja kesehatan PDAM kita sudah bagus. Dari 3,7 poin menjadi 3,86 poin. Laba kotor per Januari - Agustus 7 miliar lebih," ujarnya.

Terkait kebocoran air, saat ini sekitar 33 persen. Persentase tersebut dihitung dari retribusi ke konsumsi pelanggan sebesar 1,7 juta kubik per bulan.

"Dari 1,7 juta kubik itu, yang terkonsumsi 1,1 juta kubik per bulan. Karena itu, kebocoran kita sekitar 33 persen. Progres perbaikan kita maksimalkan 2 persen per tahun," ujarnya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved