Pohon Tumbang di Bali
Pohon Setinggi 7 Meter Tumbang di Jalur Nasional, Masyarakat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jembrana beberapa hari belakangan ini menyebabkan bencana alam.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pohon Setinggi 7 Meter Tumbang di Jalur Nasional, Masyarakat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jembrana beberapa hari belakangan ini menyebabkan bencana alam.
Salah satunya adalah pohon tumbang.
Oleh karena itu, di tengah cuaca ekstrem ini masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati.
Sebab, ada info peringatan dini cuaca dari BMKG untuk mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Bali.
Baca juga: Pertamina Stop Jual Pertalite di SPBU Tertentu, Bali Masuk Gelombang 1
Menurut data yang diperoleh, peristiwa pohon perindang tumbang terjadi di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Lingkungan Keladian, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Minggu 15 September 2024 dinihari kemarin sekitar pukul 01.00 WITA.
Pohon Tangi berdiameter sekitar 25 centimeter dengan ketinggian sekitar tujuh meter tersebut tumbang karena cuaca ekstrem yakni hujan deras disertai angin kencang.
Pohon tumbang tersebut juga sempat menutupi sebagian badan jalan sehingga menyebabkan arus lalu lintas sedikit terganggu.
Baca juga: 2 Rumah Warga Desa Nongan Karangasem Roboh, Pemilik Mengungsi ke Rumah Saudara, karena Cuaca Buruk!
"Beberapa hari hujan deras di Jembrana ada satu peristiwa pohon tumbang. Lokasinya di jalur nasional," ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana, I Nyoman Winata saat dikonfirmasi, Senin 16 September 2024.
Dia melanjutkan, beruntungnya peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Memang sempat menutup sebagian badan jalan namun sudah bisa diatasi.
Baca juga: Wayan Arsana Alami Luka Berat di Kepala! Pengendara Sepeda Motor Tertimpa Pohon di Jalur Tengkorak
Namun begitu, pohon tumbang di jalur nasional ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati terutama saat melintas di jalan raya.
Masyarakat diimbau agar berhenti sejenak ketika terjadi cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang.
Sebab, selain berpotensi mengakibatkan pohon tumbang, juga berpotensi mengakibatkan banjir serta tanah longsor.
"Penanganan sudah dilakukan oleh TRC kami saat itu. Nihil korban jiwa, namun menjadi peringatan dini dampak cuaca ekstrem," tegasnya.
Baca juga: Antisipasi Cuaca Buruk di Selat Bali, Nakhoda Wajib Terapkan SOP, Pengguna Jasa Sabar Jika Tertunda
Disinggung mengenai potensi bencana alam di tengah cuaca ekstrem saat ini, Winata menyebutkan sesuai koordinasi dengan BMKG, masyarakat diminta mewaspadai potensi angin kencang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.