Berita Gianyar

Warga Desa Batuan Pertanyakan Pengerukan Sepadan Sungai di Sukawati Gianyar

Warga Desa Batuan Pertanyakan Pengerukan Sepadan Sungai di Sukawati Gianyar

istimewa
Warga Desa Batuan Pertanyakan Pengerukan Sepadan Sungai di Sukawati Gianyar 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Beberapa tahun lalu, jalan raya di atas Sungai Petanu wilayah Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali sempat jebol.

Sehingga Pemkab Gianyar membuat jalan baru dengan anggaran miliaran rupiah. Saat itu, sumber penyebab ditujukan pada para penggali batu padas.

Karena itu, penggali batu padas di sepanjang sisi sungai petanu 'diburu' petugas, hingga saat ini kegiatan ilegal tersebut pun berkurang.

Baca juga: Viral Curi 29 Celana Dalam di Jembrana, Dokter Made Oka Ungkap Gangguan Jiwa

Namun di tengah gencarnya pihak terkait memburu penggali batu padas. Kini di wilayah yang sama, kembali muncul aktivitas pengerukan sepadan sungai.

Sejumlah masyarakat pun dibuat resah dengan aktivitas ini. Mereka takut kondisi beberapa tahun silam kembali terjadi. 

"Saat penggali batu padas  berkurang, itu memberikan rasa aman kepada warga dan pengguna jalan.

Baca juga: Siswi SMK PGRI 6 Denpasar Bertato Joget Tiktok di Kelas Viral, Kepsek Panggil Orangtua

Sebab jalan tersebut sudah pernah putus karena maraknya pengalian batu padas dan getaran kendaraan.

Tapi kami kembali resah, karena ada kegiatan penggalian sempadan sungai," ujar warga yang tak mau disebut identitasnya, Senin 16 September 2024.

Menurut warga ini, dirinya yang tinggal di wilayah Desa Batuan, tidak mengetahui tujuan dari aktivitas tersebut.

Pihaknya pun berharap pihak terkait mensosialisasikan aktivitas ini, dan jika aktivitas legal, diharapkan pihak terkait memberikan jaminan bahwa aktivitas itu tidak akan menyebabkan kerusakan alam maupun fasilitas umum. 

"Kami takutnya Taman Subak Petanu yang dibuat Bupati Mahayastra yang berada di atas aktivitas pengerukan dan jalan yang belum genap lima tahun selesai dibangun terkena dampaknya, semoga saja tidak jebol lagi," harapnya.

Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara saat dikonfirmasi juga menyatakan tidak mengetahui tujuan dari pengerukan sempadan sungai tersebut.

Sebab pihaknya sudah mendapati aktivitas pengerukan sudah berjalan. Ari mengatakan dirinya telah mengkonfirmasi melalui kepala lingkungan (Kelian banjar) terkait aktivitas ini. 

Informasi yang dia terimanya, aktivitas tersebut dikatakan telah mengantongi izin. Namun Ari menegaskan pihaknya di desa tidak pernah dilibatkan dalam proses perizinannya.

"Ada izinnya, sudah saya konfirmasi ke yang bersangkutan melalui Pak Kelian. Coba konfirmasi ke pemberi izinnya ya. Dalam kapasitas Pemdes, beberapa perizinan (kami) sudah tidak dilibatkan," ujarnya.

Kasatpol PP Gianyar, I Made Watha mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terkait aktivitas tersebut. Pihaknya pun akan segera mengecek aktivitas tersebut ke lokasi. "Belum ada laporan, nanti tim cek lokasi," ujar Watha. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved