Pilkada Bali 2024

Adu Gagasan Satu Jalur Vs Dua Periode, Mulia-PAS dan Koster-Giri Siap Tarung Pilgub Bali 2024

Dari hasil pengundian ini, Paslon Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta atau Koster-Giri mendapat nomor urut 2. Sementara Paslon Made Muliawan Arya-Putu

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Putu Supartika
Paslon Mulia-PAS dan Koster-Giri saat menghadiri pengundian nomor urut paslon di KPU Bali, Senin 23 September 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - KPU Provinsi Bali menggelar pengundian nomor urut pasangan calon atau Paslon yang tarung dalam Pilgub Bali, di Kantor KPU Bali, Senin (23/9).

Dari hasil pengundian ini, Paslon Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta atau Koster-Giri mendapat nomor urut 2.

Sementara Paslon Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana atau Mulia-PAS meraih nomor urut 1.

Baca juga: 290 Personel Polisi Dikerahkan Selama Tahapan Kampanye Pilkada Jembrana 2024

Usai pelaksanaan pengundian nomor urut Paslon mengikuti konferensi pers. Dilanjutkan dengan persembahyangan dan deklarasi kampanye damai. 

Pada pengundian ini, Paslon Koster-Giri hadir lebih dulu sekitar pukul 08.50 Wita. Koster menggunakan baju putih dan Giri baju hitam.

Mereka turun di depan kantor KPU Bali dan berjalan bersama menuju ruang transit.

Paslon Mulia-PAS sampai di KPU Bali pukul 09.07 dengan mengendarai VW safari. 

Mereka kompak menggunakan baju biru langit khas Prabowo-Gibran. Mereka kemudian bersama menuju ruang transit.

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan yang memimpin rapat pleno pengundian dan penetapan nomor urut mengatakan untuk pengundian nomor urut, masing-masing Paslon hanya bisa masuk ke areal KPU maksimal 77 orang termasuk Paslon. 

Dan semua simpatisan yang masuk ke areal KPU wajib menggunakan name tag. 

"Sisanya 15 sampai 20, tergantung partai pengusung naik (ikut pengundian, Red)," paparnya.

Setelah pengundian, masing-masing Paslon diberikan waktu 7 menit untuk melakukan konferensi pers dengan media.

"Yang dapat nomor urut 1 duluan konferensi pers, lanjut nomor urut dua. Maksimal 7 menit," paparnya.

Dengan meraih nomor urut 1, Mulia-PAS mengusung tagline satu jalur, dan Koster-Giri dua periode. Dalam sambutannya, Made Muliawan Arya alias De Gadjah mengatakan nomor satu memang nomor yang diharapkan.

Baginya, nomor satu adalah nomor keberuntungan untuk Mulia-PAS.

"Kita semua, Mulia-PAS bersatu, berjuang, satu komando, satu jalur dengan pemerintah pusat, karena kita menjadi  bagian pemerintah pusat di daerah Bali," kata De Gadjah.

Baca juga: Mahayastra Ingin Patahkan Takhayul! Keangkeran Nomor Dua Akan Berakhir di Pilkada 2024

Dirinya juga memberikan sebuah pantun berikut. Bersatu dalam tekad, Bubur cina tanpa ketupat

Nomor satu pilihan kita, Gubernur milenial dinanti masyarakat.

Sementara itu, Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, nomor urut dua diharapkan menjadi pertanda dua periode

Sehingga pembangunan yang telah berjalan di periode pertama bisa berlanjut di periode kedua dengan pasangannya yang baru, I Nyoman Giri Prasta.

"Dan kami perlu menyampaikan, di periode pertama titiang memimpin Bali dengan visi Nangun Sat Kerti Loka Bali dengan Pola Pembangunan Semesta Berencana. Semuanya dituangkan dalam 44 tonggak peradaban sebagai penanda Bali Era Baru. Ada yang sudah tuntas, ada yang belum tuntas. Dan semuanya penting memajukan Bali agar Bali semakin berdaya saing, berkelanjutan, mewujudkan masyarakat Bali bahagia, sejahtera sekala niskala," katanya.

Pihaknya berharap masyarakat Bali memberikan dukungan sehingga bisa melanjutkan agenda pembangunan Bali, menjaga keharmonisan alam, manusia dan kebudayaan Bali.

De Gadjah menyampaikan, nomor 1 merupakan simbol kemenangan yang sangat mereka harapkan dalam upaya merebut posisi Bali 1.

“Kami berdua harus bersatu, berjuang, dan bergerak satu komando dengan pemerintah pusat. Selain menjadi kepala daerah, kami juga akan menjadi wakil pemerintah pusat di Bali. Maka dari itu, penting bagi kami untuk berjalan satu jalur dan linear,” ujar De Gadjah.

Dia menegaskan, mereka akan terus berjuang untuk mewujudkan Bali yang damai, unggul, cerdas, dan berkelanjutan. 

"Mari kita bersama memuliakan Bali dengan cara yang PAS. Dalam satu jalur, satu komando, satu nusa, satu bangsa, dengan satu pilihan yaitu nomor 1, Mulia PAS," tambahnya.

 

Baca juga: Pengundian Nomor Urut Paslon Pilkada Karangasem, Subali-Ismaya 1, Dana-Swadi 2 dan Gus Par-Pandu 3

Terkait tagline satu jalur atau one komando dengan pusat, De Gadjah mengatakan, pembangunan Bali selama ini sangat bergantung pada bantuan dari pemerintah pusat, terutama dalam proyek-proyek besar yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN).

Ia menyebut, APBD Bali tidak cukup untuk mendanai proyek-proyek tersebut.

"Kami fokuskan APBD Bali untuk sektor-sektor penting, seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan, pertanian, dan kesehatan. Untuk proyek besar seperti bandara di Bali Utara dan jalan tol, kami serahkan kepada pemerintah pusat. Komunikasi dengan pusat sudah berjalan dengan baik dan tanda-tanda positif sudah ada," jelasnya.

De Gadjah juga menyinggung program Bali Mandara sebagai contoh nyata dari visi mereka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Bahkan Mulia-PAS mengajak salah satu alumni SMA Bali Mandara, Ketut Mertayasa, saat pengundian nomor urut.

"Ketut Mertayasa adalah contoh adik kami yang sebelumnya tidak mampu bersekolah. Jika tidak bersekolah, ia mungkin tidak akan tahu tentang pentingnya sanitasi. Kini, dia sudah duduk di perguruan tinggi dan sebentar lagi akan mengangkat derajat keluarganya," ujarnya.

Sementara Putu Agus Suradnyana mengungkapkan sejak sampai di KPU telah fokus pada nomor satu. 

“Karena tadi dari saya baru masuk, pikiran saya cuma satu, harus dapat nomor satu, karena saya pertama mengambil nomor undi dari 14 bola itu saya langsung mendapatkan nomor 1,” katanya.

Wayan Koster mengungkapkan harapannya agar nomor 2 ini menjadi simbol restu alam untuk memimpin Bali dua periode. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan program pembangunan yang telah dimulai pada periode pertama kepemimpinannya.

"Titiang bersama Nyoman Giri Prasta mendapatkan nomor urut 2. Semoga nomor ini menjadi penanda restu alam agar kami dapat melanjutkan untuk dua periode. Pada periode pertama, kami sudah mencapai sejumlah capaian dalam pembangunan yang merupakan implementasi dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana, yang dituang dalam 44 tonggak peradaban penanda Bali Era Baru," ujar Wayan Koster.

Koster juga menekankan bahwa visi tersebut masih sangat diperlukan untuk memantapkan pembangunan Bali ke depan, terutama dalam aspek penguatan perlindungan alam, manusia, dan kebudayaan Bali.

Menurutnya, visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali bertujuan agar Bali benar-benar memasuki era baru dengan mengatasi tantangan kehidupan modern namun tetap berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal, adat istiadat, seni, dan budaya masyarakat Bali.

"Kami sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Bali dengan nomor urut 2 memohon dukungan seluruh komponen masyarakat Bali agar titiang bersama Nyoman Giri Prasta terpilih kembali untuk melanjutkan agenda penting dan strategis demi kemajuan Bali yang berkelanjutan," tambah Koster.

Pihaknya menambahkan, meskipun Presiden berbeda partai, pihaknya akan melaksanakan program pusat. 

"Satu komando tidak berarti satu partai. Kami tetap mengikuti kebijakan pemerintah pusat sesuai dengan konstitusi. Dalam setiap pembangunan, yang terpenting adalah bagaimana kita memajukan seluruh wilayah dan masyarakat Bali tanpa membeda-bedakan," kata Koster, seraya mencontohkan pembangunan di Jembrana yang meskipun dipimpin oleh partai berbeda, tetap mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah provinsi.

Calon Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta menegaskan komitmen pasangan Koster-Giri dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di Bali.

Giri Prasta menjanjikan bahwa seluruh jenjang pendidikan dari SD, SMP, hingga SMA akan gratis bagi masyarakat Bali. Ia juga menegaskan akan menghidupkan kembali program Bali Mandara untuk membantu masyarakat kurang mampu.

“Kami jaminkan di provinsi Bali ini, SD SMP SMA gratis untuk sekolah. Kami juga akan memberi contoh masyarakat yang kurang mampu, katakanlah sudah ada SMA Bali Mandara, kami hidupkan. 1 kota 8 kabupaten, kami akan mewujudkan SMA Bali Mandara yang memberikan fasilitas bagi masyarakat yang kurang mampu," kata Giri Prasta.

Giri Prasta menegaskan komitmen mereka dalam bidang kesehatan dengan menjamin layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Bali yang ber-KTP Bali, termasuk melalui program BPJS yang lebih universal dan ditingkatkan kualitas pelayanannya. 

Dalam aspek adat, tradisi, seni, dan budaya, pasangan Koster-Giri juga berkomitmen melestarikan simbol-simbol kebudayaan Bali.

"Kami menerapkan 4 pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kami jaminkan simbol umat sedharma di Bali, bale banjar, gong, pura, hingga Sad Kahyangan akan mendapatkan perhatian penuh. Pada saat pelaksanaan upacara Panca Yadnya, pemerintah akan hadir untuk meringankan beban masyarakat jika Koster-Giri dipercaya melanjutkan periode kedua," tegasnya.

Pihaknya juga menerapkan konsep one island, one management, one komando atau satu pulau, satu tata kelola, dan satu komando, pasangan ini menegaskan bahwa sinergi terbaik akan diberikan untuk kesejahteraan masyarakat Bali. (sup)

>>> Baca berita terkait <<< 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved