bisnis
Tak Semua PLTU Bisa Terapkan Carbon Capture and Storage, Simak Alasannya!
Direktur Eksekutif Institute Essential for Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, tak semua PLTU cocok menggunakan teknologi tersebut.
Editor:
Anak Agung Seri Kusniarti
ANTARA
PEMBANGKIT LISTRIK - Suasana di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Pensiun dini PLTU menjadi salah satu kebijakan pemerintah guna mempercepat transisi energi. Rencana ini sekarang mengalami kendala, karena kebutuhan biaya yang sangat besar.
Berdasarkan kajian Institute for Essential Services Reform (IESR), biaya untuk pensiun dini PLTU mencapai US$ 4,6 miliar (sekitar Rp 69,5 triliun) hingga 2030 dan US$ 27,5 miliar (sekitar Rp 415,7 triliun) hingga 2050. (kontan)
Berita Terkait: #bisnis
| ANCAM Cabut Izin Pedagang, Ini Kata Satgas Pangan, Jika Ngotot Jual Beras di Atas HET |
|
|---|
| Kuncoro Sebutkan Hanya Ikut Rp16.800 Saja Per Orang Sudah Dapat Santunan Jaminan Kematian Rp42 Juta! |
|
|---|
| KEMENKO PMK Salut, Elizabeth International Kembali Raih Juara I Bali, Daftarkan Ribuan Pesertanya! |
|
|---|
| LPS Bangun Literasi Keuangan & Dorong Pengembangan Bali Utara, 300 Mahasiswa FE Hadir Dengarkan |
|
|---|
| Ujung Tanduk Ekonomi Bali, LPS Beri Pelatihan ke BPR & BPRS di Bali, Salah Satunya Diajari Cessie |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.