Berita Bali

Progres Pengadaan Bus Listrik di Bali, Dishub Sebut Masih Hitung Sektor Keekonomian 

Progres Pengadaan Bus Listrik di Bali, Dishub Sebut Masih Hitung Sektor Keekonomian 

Istimewa
Bus Listrik Merah Putih - Bus Listrik Merah Putih Untuk KTT G20 Resmi Diluncurkan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali, jelaskan update pengadaan bus listrik di Bali. Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta mengatakan progres pengadaan bus listrik ini masih sedang berjalan. 

“Sedang jalan, kita masih hitung keekonomiannya doakan jalan ya,” kata, Samsi pada, Senin 7 Oktober 2024.

Pengadan bus listrik ini sudah pada tahap pembahasan Decision Point (DP) atau konsultan melakukan proses pengambilan keputusan tahap demi tahap. Dan untuk pengadaan bus listrik ini sudah pada DP 6 dari 6. 

Baca juga: Masih Hitung Anggaran, Rencana Rumah Singgah untuk Masalah Sosial di Gianyar 

“Maunya sih secepatnya (bus listrik beroperasi di Bali). Tapi ini mau dihitung dulu, Kalau mau Electrical Vehicle-BRT (EBRT) yang ideal, belum. Ada pengadaan tanahnya. Butuh waktu,” tutupnya. 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali adakan Penandatanganan Joint Kick-Off Meeting, dalam rangka kegiatan Feasibility Studies Proyek Electrical Vehicle-BRT dan Electrical Vehicle Charging Points Di Provinsi Bali bertempat di Wiswa Sabha Utama, Rabu, 18 Oktober 2023.

Baca juga: Tiba di Surabaya, Menteri AHY akan Ujian Terbuka Doktoral dan Deklarasi Kota Lengkap

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta, mengatakan stakeholder yang terdiri dari Kemitraan Indonesia-Australia Untuk infrastruktur (KIAT), Millennium Cherished Account (MCA), World Research Institute (WRI) Indonesia sudah sepakat untuk bersama-sama akan menyelesaikan Feasbility Study (FS).

“Dan termasuk melakukan residesain dari model-model penyiapan EV charging point, dan kemudian juga elektrik BRT yang kita persiapkan untuk meningkatkan kualitas suplai dari sistem transportasi di dunia sarbagita,” jelas, Samsi.

Samsi juga menjelaskan, elektrik BRT ini sebetulnya adalah pengembangan dari sustainable urban mobility plan yang diadakan pada tahun 2021 bersama KIAT.

Lalu kemudian juga digabungkan dengan RAD Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang mana sebetulnya untuk Bus merupakan bagian dari tugas pemerintah untuk mempersiapkan konektor busnya.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved