Kontroversi Pesta Kembang Api di Pantai Berawa: Beach Club Punya Ijin, Masyarakat Tak Bisa Protes

Kontroversi ini memuncak ketika video viral menunjukkan upacara agama Hindu yang terganggu oleh pesta kembang api dari beach club tersebut.

Video berdurasi 1 menit 8 detik itu memperlihatkan seorang pendeta yang sedang memimpin upacara di Pantai Berawa, sementara di sebelahnya, pesta kembang api berlangsung dengan suara musik yang keras dan teriakan-teriakan dari pengunjung klub tersebut.

Reaksi dari masyarakat Bali sangat beragam, dengan banyak yang mengungkapkan kekecewaan atas kejadian ini, karena dinilai tidak menghormati kegiatan spiritual yang sakral.

Bagi umat Hindu, upacara keagamaan adalah momen yang sangat penting dan sakral, dan gangguan seperti ini dinilai sebagai bentuk ketidaksopanan terhadap tradisi lokal.

Masyarakat adat dan warga sekitar terus berharap agar kegiatan kembang api ini dapat lebih diatur, sehingga tidak mengganggu upacara agama dan kehidupan sosial di area Pantai Berawa.

Tanggapan Manajemen Beach Club

Hingga artikel ini ditulis, manajemen beach club terkait belum memberikan klarifikasi resmi terkait masalah tersebut. 

Upaya untuk menghubungi mereka via WhatsApp hanya mendapatkan balasan untuk mengirimkan keluhan melalui email, namun belum ada tanggapan lebih lanjut.

Masyarakat Banjar Berawa dan Desa Adat Berawa berharap agar pihak manajemen beach club terkait agar lebih memperhatikan dampak sosial dari kegiatan mereka, terutama yang melibatkan pesta kembang api. 

Mereka juga berharap agar pihak berwenang dapat lebih bijaksana dalam memberikan izin untuk kegiatan semacam ini, dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat lokal serta menghormati kehidupan spiritual di kawasan tersebut.

(*)