Sulinggih Diusik Kembang Api
TAK BERDAYA, Sulinggih Saat Pesta Kembang Api di Pantai Berawa Disorot, Finns Klaim Ada Izin
TAK BERDAYA, Sulinggih Saat Pesta Kembang Api di Pantai Berawa Disorot, Finns Klaim Ad
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sungguh miris peristiwa pesta kembang api saat dilaksanakannya Upacara Mendak Dewata Dewati di Pantai Berawa.
Video pesta kembang api ditengah upacara umat Hindu itu viral di media sosial.
Banyak pihak yang menyesalkan pesta kembang api yang dilakukan Finns Beach Club tersebut digelar bersamaan dengan upacara tersebut.
Kini Polda Bali memberikan klarifikasi bahwa pesta kembang api tersebut telah mengantongi izin.
Baca juga: Belum Ada Orang Bali Dipanggil Jadi Menteri Prabowo, Bagaimana Pendapat Semeton?
Lantas, apakah dengan mengantongi izin maka, Finns Beach Club boleh melaksanakan pesta kembang api ditengah khusuknya upacara umat?
Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pesta kembang api itu digelar pada Minggu tanggal 13 Oktober 2024 pukul 19.00 Wita.
Pesta kembang api itu bersamaan saat Umat Hindu warga dari Banjar Tegal Gundul sedang melaksanakan Upacara Mendak Dewata Dewati.
Baca juga: Pindah Memilih ke Denpasar Saat Pilkada 2024, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Kabid Humas Polda Bali membenarkan bahwa sudah terbit izin dari Ditintelkam mengenai penggunaan kembang api tersebut.
"Izin penggunaan kembang api lengkap diterbitkan oleh Ditintelkam Polda Bali," ujar Kombes Pol Jansen saat dihubungi pada Selasa 15 Oktober 2024.
Polda Bali sudah berupaya untuk memberikan imbauan agar dalam kegiatan pesta kembang api itu tetap memperhatikan lingkungan dan adat istiadat setempat.
Kemudian disebutkan hanya ada miskomunikasi dan saat ini yang membuat ramai kejadian tersebut dan saat ini telah dilakukan mediasi.
Disebutkan Jansen, manajemen Finns Beach Club tidak mengetahui terkait dengan adanya umat Hindu warga dari Banjar Tegal Gundul sedang melaksanakan Upacara Mendak Dewata Dewati.
Ia menjelaskan bahwa letupan kembang api terjadi setiap hari antara pukul 18.55 - 19.00 Wita yang pengoperasiannya menggunakan sistem tombol.
"Kejadian tersebut diakibatkan oleh adanya miskomunikasi antara Kalian Tegal gundul dengan manajemen Finns Beach Club. Saat ini sudah sedang dilakukan langkah-langkah mediasi," beber Jansen.
PHDI Buka Suara
PHDI Bali pun miris dan sangat menyayangkan kejadian pesta kembang api saat digelarnya upacara umat Hindu itu.
"Ini sangat ironis dan sangat disayangkan. Kenapa tidak ada toleransi sedikitpun?" kata Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak saat dihubungi Selasa, 18 Oktober 2024.
Selain menyayangkan, dirinya juga menyebut hal itu sangat berisiko terhadap Ida sulinggih.
Tak hanya puja sulinggih yang terganggu, bisa saja akan menimbulkan keterkejutan dari sulinggih apalagi sudah berusia lanjut.
"Ini sangat mengganggu kekusyukan upacara. Kedua bisa saja sulinggih mengalami hal yang tidak diinginkan karena terkejut, apalagi beliau sudah lingsir," paparnya.
Pihaknya pun akan melakukan penelusuran terkait lokasi dan kronologi kejadian di Pantai Berawa itu.
Apakah memang tak ada pengawasan dari pihak terbawah atau pecalang dalam hal pelaksanaan upacara yadnya ini.
"Kenapa tidak ditunda dulu kembang apinya kalau memang sudah ada izin untuk melepaskan kembang api? Kami akan telusuri agar tak terulang lagi," imbuhnya.
Kenak juga menyebut, biasanya untuk membunyikan kembang api harus ada izin.
Seperti halnya di kawasan Kuta, lelaki yang pernah bekerja di bidang pariwisata ini menyebut, jika ada yang meledakkan kembang api akan dikenai denda.
"Jangankan melepaskan kembang api saat ada upacara, hari biasa saja kalau di Kuta dari pengalaman saya kena denda. Cuma ditoleransi saat tengah malam tahun baru dan tidak boleh sembarangan juga," paparnya.
Namun ia mengapresiasi penyelenggara upacara dan sulinggih karena tetap bisa khusyuk meskipun ada godaan.
"Ida sulinggih ini sangat luar biasa. Beliau masih tetap khusyuk walaupun ada gangguan. Tapi ini tidak boleh terulang lagi. Akan kami telusuri," paparnya.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan upacara umat Hindu di Pantai Berawa, Desa Tibubeneng Badung menjadi perhatian publik khususnya masyarakat Bali.
Pasalnya saat yang sama juga ada pesta kembang api tepat di sebelah upacara agama yang dilaksanakan.
Mirisnya lagi sejumlah umat Hindu yang melakukan upacara agama sampai terkejut dan ada yang melihatkan ekspresi takut karena adanya kembang api yang diluncurkan dari Pantai Berawa.
Video dengan durasi 01.08 detik memperlihatkan seorang sulinggih sedang memimpin upacara dan sejumlah orang sedang melakukan persiapan persembahyangan.
Tidak lama, kembang api pun diluncurkan dan terdengar suara musik yang keras serta teriakan-teriakan yang diduga berasal dari Finns Beach Club.
Kelian Adat Berawa I Wayan Kumarayasa saat dikonfirmasi Selasa 15 Oktober 2024 tidak menampik pesta kembang api saat upacara agama Hindu itu.
Pihaknya mengaku video yang ramai di media sosial itu memang terjadi di Pantai Berawa.
“Iya kejadiannya kemarin malam itu. Namun saya tidak tau pasti, umat Hindu melaksanakan upacara apa, karena saya kemarin malam tidak dirumah,” ujar Kumarayasa.
Terkait dengan kembang api yang diluncurkan, kata Kumarayasa tidak ada laporan ke pihak Desa Adat.
Bahkan pihaknya sendiri tidak pernah mengeluarkan izin terkait pesta kembang api itu.
“Kami di Banjar adat, maupun di Desa tidak ada mengeluarkan izin mengenai peluncuran kembang api itu. Namun yang pasti itu peluncuran kembang api dilakukan pihak Finns Beach Club yang ada di pantai Berawa,” ucapnya.
Untuk kejadian itu, pihaknya di desa adat sangat menyayangkan sekali. Hanya saja tidak bisa berbuat banyak, mengingat meski dilarang, namun izin peluncuran kembang api selalu keluar.
“Coba konfirmasi ke pihak Finns biar tau apa itu berizin atau tidak. Yang jelas kami menyayangkan dan tidak ada memberikan izin untuk meluncurkan kembang api,” imbuhnya. (*)
Tindak Lanjuti Pesta Kembang Api, Komisi 1 DPRD Bali Minta Finns Beach Club Tutup Sementara |
![]() |
---|
Pj. Gubernur Bali Pimpin Rapat Membahas Kasus Atraksi Peluncuran Kembang Api oleh Finns Beach Club |
![]() |
---|
Komentari Pesta Kembang Api Finns Beach Club, Koster: Kalau Terjadi Lagi Tutup Usahanya |
![]() |
---|
Lakukan Sidak ke Finns, Komisi 1 DPRD Bali Katakan Pesta Kembang Api Sudah Lecehkan Agama Hindu |
![]() |
---|
Giliran DPRD Bali Cek Legalitas Finns, Sidak dengan Disnaker Soal Pekerja Asing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.