Politik Nasional

Kisah Perjuangan Ni Luh Puspa Perempuan Bali yang Jadi Kejutan Calon Wamen di Kabinet Prabowo-Gibran

Kejutan terjadi dalam pengumuman calon wakil menteri (Wamen) di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, setelah nama presenter muda asal Bali, Ni Luh

Editor: Ady Sucipto
Istimewa
Ni Luh Puspa, calon wakil menteri dari Bali pada kabinet Prabowo-Gibran saat diwawancara, Kamis 17 Oktober 2024 

TRIBUN-BALI.COM – Kejutan terjadi dalam pengumuman calon wakil menteri (Wamen) di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, setelah nama presenter muda asal Bali, Ni Luh Puspa masuk.

Ya, Ni Luh Puspa salah satu presenter di Kompas TV turut dipanggil untuk mengikuti pembekalan wamen di rumah Presiden terpilih Prabowo Subianto di Hambalang.

Tawaran untuk bergabung di kabinet Prabowo-Gibran datang secara mendadak kepada Ni Luh Puspa satu hari sebelum hari pembekalan.

Baca juga: Wamen ATR/Waka BPN Dampingi Jokowi Resmikan Jembatan Pulau Balang, Akses Balikpapan-IKN Kini 1,5 Jam

Hal inipun lantas membuat khalayak bertanya-tanya mengenai siapa sosok Ni Luh Puspa.

Ditelisik lebih dalam, perjalanan seorang Ni  Luh Puspa memang penuh perjuangan dan mengandung nilai inspiratif.

Dikutip Tribun Bali dari laman Tribunsumsel.com, kisah  Ni Luh Puspa itu diketahui dalam podcast kode di kanal YouTube KompasTV.

Dalam podcast itu, Ni Luh Puspa yang tumbuh dewasa di Singaraja Bali mengisahkan kehidupan di masa kecil yang terbilang sulit.

Adapun Ni Luh Puspa harus hidup dengan kakek dan nenek lantaran kedua orang tuanya pergi merantau ke Makassar.

Tinggal di desa kecil di Bali, Nih Luh Puspa memulai perjalanan hidup penuh dengan tantangan.

"Jadi tuh sebenernya waktu aku kecil, dibawa sama bapakku ke Bali sama adikku, aku anak pertama makanya namanya Ni Luh, anak perempuan pertama. Nah aku tinggal sama kakek dan nenekku, bapakku balik ke Makassar, kita tinggal di kampung yang ga ada listrik ga ada air, jalanannya itu tanah,"tuturnya.

"Kalau musim hujan aku ga pakai sepatu kesekolah karena itu akan becek, terus aku harus nyebrang 3 parit bukan, tapi sungai juga bukan, terus udah deket baru aku pakai sepatu," katanya.

Baca juga: Ikuti Pembekalan Jadi Calon Wakil Menteri Prabowo, Ni Luh Puspa Mengaku Baru Dikabari Tadi Malam

Menurut ceritanya, kala itu ia harus bekerja membantu kakek dan neneknya karena demi mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Dari situlah Ni Luh Puspa ikut bekerja dan melakukan kegiatan apapun bersama kakek neneknya demi mendapatkan uang.

Ia pernah menjual tali buatan sang kakek hingga ayam di kampungnya.

Bahkan Ni Luh Puspa sempat jadi tukang pemecah batu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved