Sponsored Content
‘CRISIS’, Pameran Seni Rupa Jimbafest 2024 di Jimba Art Hall Bali 26 Oktober – 26 November
Agung Prianta dengan sengaja menyiapkan tempat pameran baru, dikerjakan hampir sebulan penuh berupa hall yang ia namai Jimba Art Hall
Karya-karya ketiga belas seniman yang terlibat dalam pameran diharapkan dapat menjadi penafsiran menarik, bukan hanya menunjukkan hasrat turut serta berselebrasi bersama dalam sebuah pameran semata, melainkan menjadi gambaran permasalahan besar “Crisis” yang memang sedang berkecamuk di dunia saat ini, yang secara ironis kadang tidak tampak bahkan bisa berubah-ubah wujud.
Pameran seni rupa Crisis sendiri akan berlangsung pada 26 Oktober sampai 26 November 2024.
Pameran Seni Rupa Crisis adalah upaya membangun ruang komunikasi yang nantinya akan menjadi pengingat untuk bangkit melalui tanda-tanda, dan aksi artistik yang kritis, baik menghadirkan maupun membaurkan peristiwa sebagai sebuah pesan yang memiliki nilai atau gerakan moril.
Sehingga, khalayak luas bisa memahami, apa yang dilakukan seniman dalam pameran seni rupa Crisis berarti apa yang terjadi dan tengah berubah dalam kehidupan yang serba was-was ini.
Kembali menurut Agung Prianta, di mana ia banyak berkutat pada penelitian pariwisata dan budaya, bahwa infrastruktur seni rupa di Bali harus jeli melihat berbagai ketimpangan yang menjadikan Bali hanya sebagai tempat dari peristiwa seni, dan kebanyakan tidak berkelanjutan.
Bali telah membuktikan banyak melahirkan seniman-seniman hebat.
Jimba Art Hall setidaknya adalah langkah inisiasi yang telah lama ia pikirkan, terlebih dahulu membuka JHub Art Space serta aneka kegiatan seni lainnya.
Untuk itu ia mengatakan ini baru permulaan atau awal, sedangkan selebihnya pergeseran estetika seni yang melibatkan banyak kemajuan teknologi saat ini memerlukan ruang, dan Jimba Art Hall akan hadir bersama para seniman melalui program-program yang akan dirancang bersama board curator.
“Saya yakin Jimba Art Hall akan membuka berbagai kemungkinan, menciptakan landasan kajian baru bagi wacana dan praktik berkesenian, menawarkan gagasan, dialog dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lintas disipliner baik nasional maupun internasional. Dan Pameran Seni Rupa Crisis adalah sebuah cara untuk membuka mata dan hati kita semua, bahwa sekali lagi dunia kita sedang tidak baik-baik saja. Dan dari Bali kita tidak diam, tapi sedang bersuara bagi kebaikan dunia”, jelasnya menurut Agung.

Tentang Jimbafest
Jimbafest merupakan perhelatan seni dan budaya terkemuka di Bali, yang diinisiasi oleh Jimbaran Hijau.
Selama lebih dari satu dekade, Jimbafest telah menjadi platform untuk mempersatukan dan melibatkan seluruh elemen masyarakat yang memiliki value yang sama dari sisi kebudayaan, kesenian dan komunitas serta memiliki komitmen untuk menjaga Bali agar tetap lestari.
Jimbafest 2024 kembali hadir sebagai momentum penting dalam menjaga warisan Bali yang autentik dan inklusif, sekaligus menghadirkan inovasi ke arah yang lebih berkelanjutan.
Jimbafest mengangkat tema penting terkait upaya untuk menjaga keaslian Bali di tengah berbagai tantangan modernitas.
Melalui festival ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif dalam menjaga Bali tetap autentik, baik dari sisi budaya, alam, maupun komunitasnya.
Tentang Jimbaran Hub