Wakil Menteri Berdarah Bali

Fakta Menarik Isyana & Ni Luh Puspa, 2 Perempuan Berdarah Bali yang Kini Jadi Wamen Kabinet Prabowo

Sorotan menarik dua perempuan asal Bali yang dipercaya Presiden Prabowo Subianto mengisi wakil menteri, Ratu Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka dan Ni Luh

Penulis: Ady Sucipto | Editor: Ady Sucipto
Dok ist
Kolase Ratu Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka (kiri) dan Ni Luh Puspa. Inilah Fakta Menarik Isyana & Ni Luh Puspa, 2 Perempuan Berdarah Bali yang Kini Jadi Wamen Kabinet Prabowo 

Ni Luh Puspa dibesarkan di Sukasada Buleleng Bali dari keluarga yang sederhana. 

Kisah  Ni Luh Puspa itu diketahui dalam podcast kode di kanal YouTube KompasTV.

Dalam podcast itu, Ni Luh Puspa yang tumbuh dewasa di Singaraja Bali mengisahkan kehidupan di masa kecil yang terbilang sulit.

Adapun Ni Luh Puspa harus hidup dengan kakek dan nenek lantaran kedua orang tuanya pergi merantau ke Makassar.

Tinggal di desa kecil di Bali, Nih Luh Puspa memulai perjalanan hidup penuh dengan tantangan.

"Jadi tuh sebenernya waktu aku kecil, dibawa sama bapakku ke Bali sama adikku, aku anak pertama makanya namanya Ni Luh, anak perempuan pertama. Nah aku tinggal sama kakek dan nenekku, bapakku balik ke Makassar, kita tinggal di kampung yang ga ada listrik ga ada air, jalanannya itu tanah,"tuturnya.

"Kalau musim hujan aku ga pakai sepatu kesekolah karena itu akan becek, terus aku harus nyebrang 3 parit bukan, tapi sungai juga bukan, terus udah deket baru aku pakai sepatu," katanya.

Menurut ceritanya, kala itu ia harus bekerja membantu kakek dan neneknya karena demi mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Dari situlah Ni Luh Puspa ikut bekerja dan melakukan kegiatan apapun bersama kakek neneknya demi mendapatkan uang.

Ia pernah menjual tali buatan sang kakek hingga ayam di kampungnya.

Bahkan Ni Luh Puspa sempat jadi tukang pemecah batu.

"Kakekku itu petani, tapi dari hasil pertanian saja tidak cukup, kakekku bikin tali dari bambu dan diolah sampai jadi tali, aku biasa bantuin dia.

Dan kalau kemarau, deket rumah ada sungai, kalo ga ada air, kakekku jadi tukang batu disitu terus musim petik apa kakek nenekku jadi apa, dan aku selalu menemani mereka mengerjakan pekerjaan pekerjaan itu," curhatnya.

Diakui Ni Luh Puspa, saat kecil dirinya tidak punya pilihan.

"Aku ngga punya pilihan, kakek juga punya hewan ternak, aku juga bertugas untuk mencarikan makanan untuk ternaknya

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved