TRAGEDI Kecelakaan Adu Jangkrik, Pemotor Tewas Tabrak Truk di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk!

TRIBUN-BALI.COM - Seorang pengendara motor tewas di tempat usai mengalami kecelakaan lalulintas di jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana, Senin (21/10) dini hari.

Ia mengalami lakalantas palu jangkrik dengan truk tronton. Pengendara motor dilaporkan mengalami luka berat dan sepeda motornya ringsek di bagian depan. 

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa lakalantas maut tersebut terjadi di Kilometer 97-98 Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Banjar Baluk I, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana sekitar pukul 03.20 WITA.

Kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor matik AD 5360 ABF dengan truk tronton barang S 9139 UP. 

Bermula dari sepeda motor yang dikemudikan IKW (25) yang bergerak dari arah barat menuju timur (arah Gilimanuk menuju Denpasar).

Setibanya di TKP, pemotor tersebut hendak mendahului kendaraan di depannya. Saat itu arus lalulintas di jalur nasional terbilang sedang namun disertai tikungan landai ke kiri. 

Baca juga: UMKM Dapat Kemudahan, Bali Jadi Wilayah yang Alami Kenaikan Tertinggi Tren Belanja Online

Baca juga: Mobil Kolbak Ikut Hangus Terbakar, Gudang Pengolahan Kayu di Desa Panji Anom Kebakaran di Buleleng

Tak disangka, saat mendahului, truk trailer datang dari arah berlawanan. Karena jarak yang cukup dekat, lakalantas tak terhindarkan.

Pemotor mengalami luka serius atau cidera kepala berat (CKB) dan dinyatakan meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Pengendara sepeda motor meninggal dunia di TKP. Kondisinya mengalami luka serius pada kepala,” kata Kasatlantas Polres Jembrana, AKP Oktamawan Abrianto saat dikonfirmasi, Senin (21/10).

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat atau pengendara agar tetap hati-hati dan waspada ketika melaju di jalur nasional yang notabene selalu padat. Terlebih lagi saat berkendara di malam hari. 

“Kami imbau tetap hati-hati untuk meminimalisir peristiwa lakalantas. Terlebih lagi pada malam hari kondisi pengendara cenderung kurang stabil kemungkinan karena lelah dan mengantuk. Kita tekankan mereka yang lelah dan mengantuk agar beristirahat sejenak,” imbaunya. (mpa)