Travel
Menteri Pariwisata Baru, GIPI Bali Harapkan Program Promosi Pariwisata Lebih Produktif
Pelaku pariwisata di Bali menggantungkan harapan, pada wajah baru di kepemimpinan Kementerian Pariwisata
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Pelaku pariwisata di Bali menggantungkan harapan, pada wajah baru di kepemimpinan Kementerian Pariwisata. Terlebih, Wakil Menteri Pariwisata yakni Ni Luh Puspa berasal dari Bali.
Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menyampaikan pentingnya program promosi pariwisata internasional yang lebih produktif dan dukungan penuh, dari pemerintah pusat untuk kemajuan pariwisata Bali.
“Ya Bali sebagai epicentrum pariwisata di Indonesia, paling tidak (kami pelaku pariwisata) pengen tahu dulu apa program (Menteri Pariwisata) yang baru ini?,” kata Gus Agung pada, Selasa 22 Oktober 2024.
Ia mengkritik, kurangnya produktivitas promosi selama ini, dan berharap Kementerian Pariwisata dapat lebih aktif dalam mempromosikan Bali di pasar internasional.
Gus Agung juga menyoroti pentingnya promosi yang lebih efektif dan terarah ke pasar internasional, serta mengingatkan bahwa pemotongan anggaran di masa lalu telah menghambat upaya promosi.
“Kita kemarin kurang karena anggaran dipotong dan lain sebagainya. Jadi agar tidak ada pemotongan anggaran itu, (promosinya) sesuai dengan budget yang diharapkan,” imbuhnya.
Baca juga: Koster Sebut Pembangunan Bandara Bali Utara Bulan Ditolak tapi Dibatalkan karena Ini
Baca juga: SELAMAT JALAN Gede S, Kecelakaan Hitungan Menit Renggut Nyawa Pemuda Desa Tegak di Klungkung

Mengenai pemerataan pariwisata di Bali, khususnya terkait rencana pembangunan Bandara Bali Utara, Gus Agung menilai moratorium pembangunan sudah cukup efektif untuk mendorong wisatawan beralih ke daerah di luar Bali Selatan.
"Saran saya sih dengan moratorium saya pikir udah cukup menyebarkan ya. Jadi Bali Selatan ditutup, jadi orang buka usaha di luar Bali Selatan gitu, itu sementara aja mungkin lebih efektif,” katanya.
Gus Agung juga menyinggung pentingnya sertifikasi, untuk meningkatkan standar pariwisata, termasuk dalam hal keamanan, yang dinilainya belum optimal, khususnya pada wisata laut.
"Keamanan kan bukan hanya hotel saja, tapi juga di marine ya itu kan belum standar. Nah, itu ditingkatkan jadi itu tugas pemerintah pusat itu, di Kementerian Pariwisata," tuturnya.
Lebih lanjut, Gus Agung menggarisbawahi pentingnya pemerintah pusat lebih fokus pada promosi wisatawan mancanegara yang berkualitas. "Sekarang cari (wisman) yang berkualitas saja, caranya ya salah satu sertifikasi Kementerian Pariwisata," tegasnya.
Menanggapi kondisi pariwisata Bali saat ini, Gus Agung menyebut Bali telah mencapai kapasitas maksimalnya dalam hal infrastruktur dan jumlah wisatawan.
Karenanya, alih-alih meningkatkan kedatangan wisman, ia jauh lebih berharap Kementerian Pariwisata yang baru ini dapat mendatangkan wisman yang berkualitas dan promosi yang lebih baik bagi Bali, dengan ditopang infrastruktur yang lebih mumpuni.
"Dengan infrastruktur seperti sekarang kita sudah on the top, sudah 90 persen, 95 persen, kecuali ada infrastruktur baru, ada tol, ada penambahan runway pesawat dan sebagainya. Itu yang mungkin bisa tingkatkan,” sarannya.
Dengan kondisi saat ini, Gus Agung berharap adanya promosi yang lebih terarah dan peningkatan koordinasi antar departemen untuk menangani isu-isu seperti kemacetan dan sampah. "Kemacetan kan departemen yang lain tugasnya. Ya harapannya berkoordinasilah,” tutupnya.
INSIDEN Penembakan WNA Tak Berpengaruh, Australia Masih Mendominasi Kedatangan Turis ke Bali |
![]() |
---|
KAPAL Cepat Banyuwangi-Denpasar Uji Coba, Waktu Tempuh 2,5 Jam, Angkut 400 Penumpang, Ini Biayanya! |
![]() |
---|
Destinasi Wisata Rawan Laka Laut, Polsubsektor Lembongan Perketat Pengawasan di Devil's Tears |
![]() |
---|
LARI & Potensi Ekonomi Komunitas di Bali, Pererenan Contoh Sinergi Pariwisata, Investasi & Lokal |
![]() |
---|
CEKREK! Selfie di Nuanu Creative City Spot Foto Instagramable di Pulau Dewata, Simak Beritanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.