Danrem: Siapapun Menang, Bali Harus Aman!  Siapkan 3.000 Pasukan Backup Pilkada Serentak

TRIBUN-BALI.COM  - Komandan Resor Militer (Danrem) 163/Wira Satya, Brigadir Jenderal TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra berharap Bali aman dari ekses-ekses yang berdampak buruk pada citra pariwisata. Ia tak mau ada gesekan-gesekan di masyarakat.

Danrem menegaskan, Bali harus aman dari kepentingan-kepentingan politik, individu ataupun kelompok tertentu. Hal itu berlaku juga bagi kontestan calon kepala daerah yang berlaga di Pilkada Serentak 2024 di Bali.

"Bali harus aman, paslon A atau B yang menang tidak ada yang bisa menggoyang demi kepentingan yang tidak baik. Pengalaman Bom Bali satu dan dua, lalu Covid-19 ekonomi Bali hancur, jadikan pelajaran," kata dia, Rabu (23/10).

Ia menjelaskan, sumber mata pencaharian dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali didominasi dari pariwisata. Apabila Bali tidak aman, maka akan berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan ke Bali.

Baca juga: Prabowo Evaluasi Menteri Tiap 6 Bulan, Simak Rencananya Berikut Ini

Baca juga: DEBAT Pilkada Bangli! Paslon Maksimal Ajak 30 Orang, Raden, Sang Oman, dan Gus Brata Beradu Gagasan

Hadi mengungkapkan, sudah ada koordinasi dengan Polda Bali dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk menanggulangi potensi gesekan tersebut.

Kata dia, pengawasan juga harus menyasar Warga Negara Asing (WNA) yang berkunjung atau tinggal di Bali. Apalagi banyak turis asing yang bikin masalah di Bali. "Jadi Bali harus aman juga dari turis yang melanggar aturan, mereka merusak Bali, harus ditertibkan turis seperti itu," kata dia.

"Kami sudah koordinasi dengan Kapolda hingga Kanwil Kumham kedepannya bersinergi dengan Polda melakukan kegiatan nyata dalam arti bersinergi dengan masyarakat juga karena informasi kan dari masyarakat, kami siap membackup," jelas putra dari Puri Agung Kayubihi Bangli ini.

Untuk urusan netralitas, ia pastikan setiap anggotanya yang melanggar prinsip ini juga akan ditindak. Ia mengatakan, netralitas adalah harga mati yang harus dipegang teguh agar kepercayaan masyarakat terhadap TNI tetap terjaga.

"Netralitas TNI harus dipertahankan, dan setiap pelanggaran terhadap prinsip tersebut akan ditindak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Netralitas adalah harga mati yang tidak dapat ditawar lagi demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap TNI," tegasnya.

Selain itu, Agung Hadisaputra meminta masyarakat agar tetap menjaga iklim multikultural untuk keberlangsungan pariwisata Bali. "Masyarakat Bali tidak bisa bekerja sendiri tanpa didukung kehadiran saudara-saudara dari luar Bali. Artinya kehadiran mereka di Bali berdampak positif terhadap pariwisata Bali," kata dia.

Ia minta jangan mementingkan ego sektoral. Untuk menopang kehidupan masyarakat, toleransi dan penghargaan atas adat budaya setempat juga harus tetap dijunjung agar tidak ada kesalahpahaman antara kelompok sehingga taksu Bali tetap terjaga. "Mereka juga harus mendukung adat dan budaya Bali, termasuk juga pengusaha," katanya.

Untuk mendukung pengamanan Pilkada Serentak di Bali, Korem 163/Wira Satya mengerahkan 3.000 pasukan. Personel ini yang akan membantu pihak Kepolisian Daerah Bali di seluruh Kabupaten dan Kota di Bali dalam melakukan pengamanan.

Ida I Dewa Agung Hadisaputra menggantikan Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya W sebagai Danrem 163/Wira Satya. Brigjen Surya mengisi jabatan baru sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat. Sedangkan Hadisaputra sebelumnya menjabat Pamen Ahli Bidang Ideologi Politik Sahli Pangdam IX/Udayana. (ian)