Pilkada Bangli
Debat Pilkada Bangli: Raden Cahyo Soroti Kemiskinan dan Tidak Akan Ambil Gaji Serta Tunjangan
Pada debat Pilkada Bangli 2024, Kamis 24 Oktober 2024, pasangan calon nomor urut 1, Raden Cahyo Adhi Nugroho dan Gusti Made Winuntara
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Debat Pilkada Bangli: Raden Cahyo Soroti Kemiskinan dan Tidak Akan Ambil Gaji Serta Tunjangan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada debat Pilkada Bangli 2024, Kamis 24 Oktober 2024, pasangan calon nomor urut 1, Raden Cahyo Adhi Nugroho dan Gusti Made Winuntara, yang diusung oleh Partai Demokrat dan Golkar, menyoroti sejumlah isu krusial yang dihadapi Kabupaten Bangli.
Raden Cahyo menekankan bahwa Bangli sedang menghadapi kondisi yang tidak baik-baik saja, dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan lonjakan angka kemiskinan.
Baca juga: Danrem: Siapapun Menang, Bali Harus Aman! Siapkan 3.000 Pasukan Backup Pilkada Serentak
"Bangli kini menghadapi tantangan serius. Pada tahun 2020, terdapat 9.500 penduduk miskin. Namun, jumlah ini meningkat menjadi 12.200 pada 2023."
"Harapan hidup di Bangli mencapai 73,98 persen, namun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hanya 71,99, terendah kedua di Bali," ungkap Raden Cahyo.
Ia juga menambahkan bahwa keparahan kemiskinan naik dari 0,04 pada tahun 2020 menjadi 0,17 pada tahun 2023, sementara angka pengangguran mencapai 1.298 orang.
Baca juga: Netralitas & Potensi Kerawanan Pilkada Serentak Jadi Penekanan di Muswil IX LDII Provinsi Bali 2024
Dalam visinya, Raden Cahyo mengusung konsep Kerta Ageng dan Sastra, yang berfokus pada terciptanya kemakmuran, manfaat bagi rakyat, dan pendidikan yang merata.
Misi utamanya mencakup program air bersih gratis, pendidikan gratis sampai SMA.
Juga ada beasiswa bagi 100 siswa berprestasi setiap tahun untuk melanjutkan pendidikan hingga tingkat S1, serta pengembangan kredit mikro bagi sektor pertanian dan UMKM.
Baca juga: Kajari Gianyar, Politik Uang Induk Dari Kecurangan Pilkada
Salah satu program unggulannya adalah memastikan akses internet gratis di seluruh desa hingga banjar untuk anak-anak Bangli.
Sehingga mereka bisa menggunakan kecerdasan buatan seperti AI Gemini untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri.
"Anak-anak kita harus bisa memanfaatkan teknologi untuk belajar, bahkan dari sana mereka bisa tahu cara untuk menanam kentang," tambah Raden Cahyo.
Baca juga: Pilkada Sebentar Lagi, Ini Harapan Mahasiswa Bali Pada Pemimpin Selanjutnya
Ia juga menyoroti pentingnya optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Jangan percaya dan takut dengan stigma bahwa APBD Bangli kecil. Kenyataannya, 1,3 triliun dikelola dengan baik bisa memberi manfaat besar bagi rakyat," tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen kepada masyarakat, Raden Cahyo menyatakan bahwa ia tidak akan mengambil gaji dan tunjangan selama menjabat, dan dana tersebut akan dikembalikan untuk kepentingan rakyat. (*)
Berita lainnya di Pilkada Bangli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.