Rabies di Bali

Anjing yang Serang 2 Bocah dan Lansia di Jembrana Positif Rabies

Anjing yang menyerang dua bocah dan lansia di Jembrana positif rabies. Otoritas meminta kepada para korban gigitan anjing agar segera ke faskes

istimewa
Dinas Pertanian dan Pangan serta petugas Medikvet mengunjungi dua korban gigitan anjing di Banjar Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin 21 Oktober 2024 - Anjing yang Serang 2 Bocah dan Lansia di Jembrana Positif Rabies 

Anjing yang Serang 2 Bocah dan Lansia di Jembrana Positif Rabies

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Anjing yang menyerang dua bocah dan lansia di Jembrana positif rabies.

Otoritas meminta kepada para korban gigitan anjing tersebut agar segera ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).

"Kami harap (para korban gigitan) segera ke faskes untuk dapat pelayanan vaksin," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Putu Kasthama, Kamis (24/10).

Baca juga: Jembrana Catat 36 Ekor HPR Positif Rabies

Ada tambahan dua kasus positif rabies berdasarkan uji laboratorium sampel otak hewan penular rabies (HPR) di Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.

Total kasus di Jembrana tercatat sebanyak 41 positif rabies.

Dari tiga sampel yang dikirim ke BBvet Denpasar, dua sampel di antaranya positif.

Yakni kasus gigitan anjing yang menyerang warga di Banjar Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo dan anjing yang menyerang warga di Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo.

Baca juga: Vaksinasi Rabies di Bali Capai 70,38 Persen, Dengan Populasi Anjing 600 Ribu Ekor

Sementara satu sampel di Banjar Dauh Pangkung, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan dinyatakan negatif rabies.

"Kami kirim tiga sampel HPR ke BBVet. Dua sampel dinyatakan positif, satu negatif," kata dia.

Ia berharap peran serta masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan melaporkan HPR yang berperilaku tidak biasa ke petugas terdekat seperti Tim Siaga Rabies (Tisira) maupun petugas Medikvet di kecamatan.

Diberitakan sebelumnya, setelah menyerang dan menggigit tiga orang di Jembrana, anjing itu ditemukan mati.

Baca juga: Hendak Diselamatkan, Anjing Rabies Gigit Turis di Ubud Gianyar

Sebagai respons, petugas Medik Veteriner (Medikvet) Jembrana menggelar vaksinasi emergency atau darurat rabies,.

Petugas menarget satu per satu anjing milik warga di Banjar Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo.

Metodenya dengan cara suntik dan ditulup. 

"Anak saya duluan diserang anjing itu. Saat hendak mengajak ke puskesmas, kemudian neneknya diserang anjing yang sama," kata I Putu Agus Suryana (33).

Baca juga: Peringati World Rabies Day, Disperpa Badung Gelar Vaksinasi Massal, Sampai September Capai 75 Persen

Peristiwa ini terjadi 17 Oktober 2024 kemarin. Dua orang yakni lansia berusia 59 tahun serta cucu perempuannya berusia enam tahun menjadi korban serangan anjing.

Mereka mendapatkan luka gigitan pada tangan.

Anjing tersebut kabur ke luar wilayah, lari ke Banjar Sebual, Desa Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana.

Di sana anjing itu menggigit bocah perempuan berusia lima tahun. Tak lama kemudian, anjing tersebut ditemukan mati.

Sampel anjing diambil untuk dikirim dan diuji di Laboratorium Balai Besar Veteriner di Denpasar.

Seluruh korban gigitan telah memperoleh vaksin anti rabies

Agus mengatakan, warga sempat memburu anjing tersebut setelah menggigit namun anjing bisa kabur.

"Informasinya menggigit lagi ke wilayah lain karena ciri-cirinya sama," ungkap dia.

Sebelum dua kasus terbaru, dalam 10 bulan terakhir, Bidang Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana mencatat 39 ekor HPR positif rabies.

Tiga kasus terbaru tercatat di bulan Oktober 2024 ini berdasarkan hasil uji laboratorium sampel otak dari BBVet Denpasar pada 16 Oktober 2024.

"Bulan ini ada tiga kasus positif yang tercatat. Namun sudah kami lakukan vaksinasi emergency di masing-masing lokasi temuan kasus. Petugas juga rutin melakukan penyisiran sebagai upaya kasus tak bertambah," kata Plt Kabid Keswan-Kesmavet, Gede Putu Kasthama.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki peliharaan atau hewan penular rabies seperti anjing dan kucing agar tetap disiplin melakukan vaksinasi.

"Alangkah baiknya dikandangkan untuk meminimalisir risiko yang terjadi pada diri sendiri dan juga orang lain," imbaunya. 

"Termasuk juga warga yang melihat ada HPR dengan perilaku tak biasa agar segera dilaporkan ke Tisira di desa atau petugas Medikvet di Kecamatan masing-masing untuk segera ditindaklanjuti," sambungnya. (*)

 

Berita lainnya di Rabies di Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved