Pengeroyokan di Gianyar

Yanto Kabur Saat Massa Hajar Dedianus, Ini Caption Postingan hingga Tewaskan Buruh Proyek di Gianyar

Polres Gianyar akhirnya mengungkap kasus pengeroyokan di Desa Bakbakan, Gianyar, Bali yang berujung tewasnya seorang pekerja proyek bernama Dedianus

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
MJB alias Yanto (20), tersangka pengunggah ulang video bernada provokatif menunduk saat digiring di Polres Gianyar, Kamis (24/10). Selain Yanto, polisi juga menetapkan 10 warga sebagai tersangka kasus pengeroyokan yang membuat seorang pekerja proyek bernama Dedianus Kaliyo (19) tewas. 

Yanto Kabur Saat Massa Hajar Dedianus, 11 Orang Jadi Tersangka Tewasnya Buruh Proyek di Gianyar

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Polres Gianyar akhirnya mengungkap kasus pengeroyokan di Desa Bakbakan, Gianyar, Bali yang berujung tewasnya seorang pekerja proyek bernama Dedianus Kaliyo (19).

Hingga akhirnya polisi menetapkan 11 tersangka.

Dari 11 tersangka, satu orang merupakan pelaku yang mengambil video WhatsApp Story korban dan menggunggah ulang di akun Tiktok @loghe.dorih dengan keterangan bernada provokasi 'orang bali yg babi".

Baca juga: Dedianus Tewas Dikeroyok di Gianyar, Pengunggah Video Ditangkap di Sumba, Pelaku Pengeroyokan?

Orang ini berinisial MJB alias Yanto (20), yang juga warga Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Yanto ternyata memiliki hubungan kekerabatan dengan Dedianus dan bekerja di proyek yang sama.

Yanto mencomot dan mengedit video korban menjadi video yang memicu kemarahan masyarakat.

Sementara 10 tersangka lainnya adalah warga Banjar Angkling, Desa Bakbakan yang melakukan pengeroyokan.

Baca juga: 7 Fakta Kasus Pengeroyokan di Gianyar Bali: Pelaku Penyebar Ditangkap, Dedianus Korban Salah Sasaran

Saat peristiwa pengeroyokan, Yanto kabur menyelamatkan diri ke NTT.

Kasus ini pun jadi simpang siur karena muncul narasi salah sasaran.

Selang beberapa hari, Yanto ditangkap di NTT oleh Satreskrim Polres Gianyar. Kasus ini pun jadi terang.

Kapolres Gianyar, AKBP Umar menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada Selasa 15 Oktober 2024, dipicu oleh viralnya unggahan di Tiktok yang melecehkan masyarakat Bali, dengan latar belakang video melasti krama Banjar Angkling, Desa Bakbakan.

Warga bereaksi dan mencari orang yang memposting video itu.

Berbekal ciri-ciri dari latar belakang dalam video, sejumlah warga Angkling lantas melakukan sweeping di areal proyek jalan di wilayah setempat.

"Mereka melakukan sweeping sebanyak dua kali di bangunan proyek, di bangunan pertama tidak ditemukan, di bangunan kedua ditemukan korban," demikian kata AKBP Umar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved