Berita Gianyar

TEWASNYA Buruh Proyek Dikeroyok Massa di Gianyar Bali, Polisi Temukan Pengunggah Video Dedianus!

Terduga pelaku ini adalah pemilik akun Tiktok @loghe.dorih yang memposting ulang video Dedianus tulisan provokatif "orang bali yg babi".

ISTIMEWA
Foto terduga pelaku penyebar video yang menyebabkan Dedianus Kaliyo tewas dikeroyok massa di Gianyar. 

TRIBUN-BALI.COM - Polisi menangkap Yanto, terduga pelaku penyebar video yang menyebabkan Dedianus Kaliyo (19) tewas dikeroyok massa di kawasan Desa Bakbakan, Gianyar.

Terduga pelaku ini adalah pemilik akun Tiktok @loghe.dorih yang memposting ulang video Dedianus tulisan provokatif "orang bali yg babi".

Dengan demikian, kasus tewasnya buruh yang baru bekerja enam hari di proyek jalan kawasan Desa Bakbakan ini kian menemukan titik terang.

Setelah menangkap Yanto, Polres Gianyar rencananya akan membuka kasus ini ke publik hari ini melalui konferensi pers.

Sumber Tribun Bali mengungkapkan, akun Tiktok @loghe.dorih adalah akun yang mencomot video story WhatsApp Dedianus Kaliyo dan menambahkan tulisan yang memprovokasi masyarakat Bali. "Yanto pelaku pemosting video sudah ditangkap," ujar sumber Tribun Bali, Rabu (23/10).

Baca juga: Danrem: Siapapun Menang, Bali Harus Aman!  Siapkan 3.000 Pasukan Backup Pilkada Serentak

Baca juga: Prabowo Evaluasi Menteri Tiap 6 Bulan, Simak Rencananya Berikut Ini

Dedianus Kaliyo (19) seorang pemuda asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikeroyok oleh puluhan orang di Desa Bakbakan, Gianyar, Bali saat menjalani perawatan di rumah sakit, tubuhnya mengalami sejumlah luka-luka.
Dedianus Kaliyo (19) seorang pemuda asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikeroyok oleh puluhan orang di Desa Bakbakan, Gianyar, Bali saat menjalani perawatan di rumah sakit, tubuhnya mengalami sejumlah luka-luka. (Istimewa)

Profil terduga pelaku penyebar video provokatif tersebut belum banyak diketahui. Namun berdasarkan foto yang beredar, terduga pelaku ini ditangkap di sebuah lokasi perkebunan di Sumba, NTT.

"Informasi terkait orang ini belum banyak diketahui, tapi tim penasehat hukum keluarga almarhum sudah mengonfirmasi ke Polres Gianyar dan benar penyebar video sudah ditangkap," ujarnya.

Ini menjadi penguat bahwa Dedianus Kaliyo merupakan korban salah sasaran. Dedianus disebut memang tidak pernah mengunggah video yang berisikan tulisan yang menghina masyarakat Bali.

Warga Sumba Barat Daya, NTT itu hanya memposting video masyarakat yang sedang melasti sebagai bentuk kekagumannya terhadap budaya nusantara. Kasatreskrim Polres Gianyar, AKP Gananta belum memberikan penjelasan secara rinci.

Namun ia tidak membantah terkait informasi penangkapan Yanto. Gananta pun akan menjelaskan kasus ini dalam konferensi pers nanti. "Tunggu rilis ya," demikian ujarnya singkat.

Ketua III Flobamora Bali, Marthen Rowa Kasedu menjelaskan, awalnya Dedianus melihat iring-iringan masyarakat Bali menggelar upacara. Ia memvideokan iringan umat tersebut kemudian diunggah di story WhatsApp.

"Almarhum Dedianus Kaliyo dan @loghe dorih adalah orang yang berbeda. Dedianus Kaliyo hanya pasang story WA, dalam videonya tidak ada tulisan apapun," demikian ujar Marthen.

Marthen mengatakan, yang bersalah dalam kasus ini adalah pemilik akun @loghe.dorih, yang mengambil story WA Dedianus lalu dibawa ke Tiktok dan dibuatkan caption yang membuat orang marah.

"Almarhum tidak tahu siapa pemilik akun @loghe.dorih, bahkan sampai meninggal pun almarhum tidak tahu bahwa videonya diambil dan ditambahkan caption yang membuat orang marah. Almarhum adalah korban salah sasaran," ujar Marthen.

Peristiwa ini terjadi Selasa 15 Oktober 2024 pukul 23.32 Wita. Pengeroyokan dilatarbelakangi karena postingan di media sosial yang memancing emosi warga. Warga yang tersulut emosi berkumpul. Mereka curiga yang membuat video itu buruh proyek yang bekerja di sekitar sana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved