Viral Bali

Viral Bali: Siswa di Singaraja Ngadu Ke AWK Hanya Soal Sidak Rambut, Pensiunan Tewas Ditabrak Avansa

Berita Viral Bali pertama siswa SMKN 2 Singaraja ngadu ke AWK hanya karena sidak rambut.

Pixabay
Ilustrasi potong rambut - Viral Bali: Siswa di Singaraja Ngadu Ke AWK Hanya Soal Sidak Rambut, Pensiunan Tewas Ditabrak Avansa 

Hingga Jumat kemarin, unggahan AWK mendapatkan 1.991 komentar dengan 5.239 menyukai.

Namun ternyata, banyak warganet yang justru setuju dengan tindakan guru melakukan sidak sekolah.

Baca juga: Viral Bali: Banana Boat yang Dinaiki 5 Orang Auditor KPK dan 4 Orang KKP Terbalik di Jembrana

Warganet meminta agar AWK tidak menyalahkan tindakan guru.

Tak sedikit pula yang meminta agar AWK tidak perlu menggubris laporan itu.

Tribun Bali sudah berupaya meminta konfirmasi ke SMKN 2 Singaraja.

Namun pihak sekolah meminta untuk bertemu langsung ke sekolah agar mendapatkan penjelasan lebih lengkap.

Ketua Dewan Pendidikan Buleleng, Made Sedana mengatakan, sidak potong rambut di SMKN 2 Singaraja dinilai masih bisa ditoleransi.

Tujuan sidak ini adalah untuk kerapian siswa dan sebagai bentuk edukasi.

Ia sudah melihat video viral guru menertibkan siswanya dengan mencukur rambut.

Ia menjelaskan, dari sisi dewan pendidikan, tindakan guru tersebut masih bisa ditoleransi. Dalam artian guru menertibkan siswa masih dalam tataran mengedukasi.

"Kami sebenarnya berharap bahwa guru yang memberikan reward dan punishment dalam tataran mengedukasi, janganlah dipersoalkan. Misalnya guru memberikan tugas pada mereka untuk mencatat karena dia (siswa) punya kesalahan tertentu, ya tujuan guru itu baik," ujarnya.

Sedana menegaskan, setiap orang harus menyadari tugas guru sangat berat.

Karena tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan pada para siswa, namun juga mendisiplinkan siswa.

"Kalau hal ini dijadikan persoalan, nanti ke depan tidak ada lagi guru yang mau mendisiplinkan siswa. Istilahnya tugas saya hanya mengajar, urusan disiplin itu bukan urusan saya. Nanti akan menjadi persoalan baru pada karakter didikan kita semua," ucapnya.

Sedana menambahkan, apabila kegiatan sidak potong rambut ini dinilai berlebihan, ia meminta para pihak yang menganggap berlebihan semestinya berpikir lebih jauh.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved