Berita Bali
Ramai Penerapan Wisata Halal di Bali, Wamenpar Sebut Komit Kembangkan Wisata Budaya
sebagai Wakil Menteri Pariwisata pada Kabinet Merah Putih ia dititipkan sebuah tanggung jawab untuk bekerja keras
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Rencana kembangkan wisata halal yang akan digagas oleh Kementerian Pariwisata menuai berbagai tanggapan.
Terlebih jika wisata halal ini akan diterapkan di Bali.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati atau yang akrab disapa Ni Luh Puspa katakan Bali akan tetap menjadi destinasi pariwisata unggulan berbasis keluhuran budaya, keagungan alam, dan keramahan masyarakatnya.
“Dan, sudah semestinya kearifan lokal dan kekayaan budaya Bali harus tetap dijaga bersama untuk menjadi penarik bagi wisatawan untuk datang. Membangun Bali menjadi rumah bersama yang lestari dan inklusif bagi semua golongan,” tulis Ni Luh Puspa di postingan Instagram pribadinya, Jumat 1 November 2024.
Baca juga: PILGUB BALI, Mulia-PAS & Koster-Giri Siap Hearing BTB 25 Oktober Ini, Bicara Nasib Pariwisata Bali!
Ni Luh Puspa juga menjelaskan, sebagai Wakil Menteri Pariwisata pada Kabinet Merah Putih ia dititipkan sebuah tanggung jawab untuk bekerja keras dan mendukung arah pembangunan Asta Cita Presiden Prabowo.
Memajukan pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan yang muaranya adalah kesejahteraan rakyat.
“Atas isu yang sedang ramai terjadi, saya menghaturkan maaf kepada para pihak yang kurang berkenan dan akan saya jadikan motivasi untuk bekerja lebih keras lagi untuk bangsa dan negara ini,” imbuhnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas segala kritik dan masukan, sekaligus mengajak seluruh pihak di sektor pariwisata untuk bersama-sama dan bergandengan tangan membangun pariwisata Indonesia.
Ketika diwawancarai terkait statemen penerapan wisata halal di Bali, Ni Luh Puspa mengatakan, statement tersebut tidak dikutip secara lengkap.
“Saya sudah jelaskan saat ini kami masih fokus dalam penataan organisasi, mengevaluasi program kerja yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, dan memfinalisasi program kerja ke depan agar selaras dengan RPJMN dan arahan dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden,” ucapnya.
Nantinya dalam proses tersebut, Kata Ni Luh Puspa ia membutuhkan masukan dari para stakeholder pentahelix.
Saat ini, kata Ni Luh Puspa, ia dan Menteri Pariwisata berfokus pada quick wins.
Setelah evaluasi dan konsolidasi, baru akan diputuskan mana yang akan menjadi program unggulan pariwisata.
“Terkhusus Bali, saya secara pribadi dan Kementerian komit, wisata berbasis budaya yang terus dikembangkan, karena itulah kekuatan Bali,” tutupnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.