Berita Nasional

Sorotan Musibah Letusan Gunung Lewatobi di NTT, Satu Biarawati Katolik Dilaporkan Meninggal Dunia

Sorotan musibah erupsi Gunung Lewotobi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat telah memakan

Editor: Ady Sucipto
dok Tribun Flores
Biara SSPS Boru di Hokeng Flores Timur, NTT, Senin 4 November 2024. Update musibah letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT. 

Petugas gabungan melakukan evakuasi pada sebuah rumah yang dihuni oleh satu keluarga besar yang telah roboh akibat terhantam batu yang “dimuntahkan’ Gunung Lewotobi Laki-laki. 

Dalam proses evakuasi tersebut, tim gabungan menemukan 6 orang yang diduga terjebak dan dalam tumpukan tanah. 

Petugas kemudian menyemayamkan enam jenazah untuk sementara waktu di teras depan rumah tetangganya. 

Sedangkan satu orang yang juga anggota keluarga di dalam rumah tersebut masih dalam proses evakuasi. 

Kemudian dua korban lain dikabar meninggal dunia dan satu di antaranya sempat mendapatkan pertolongan medis di UGD Puskesmas Boru. 

Namun sayang, nyawanya tidak tertolong. Hingga saat ini nama dan identitas korban meninggal dan luka-luka masih dalam proses penelusuran. 

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan meletus dan terekam bunyi dentuman.

Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di wilayah admistratif kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Flores Timur mengeluarkan dentuman kuat, pada Minggu, 3 November 2024 pada pukul 23.50 Wita.

Dikutip Tribun Bali dari laman Tribunflores.com, warga di Desa Hokeng Jaya di Kecamatan Wulanggitang, merasakan bunyi dentuman yang berasal dari Gunung Lewotobi Laki-laki.

Bahkan kuatnya bunyi dentuman yang seperti ledakan tersebut sampai menyebabkan delapan kaca di rumah seorang warga pecah.

Warga pun berteriak histeris. Mereka menyaksikan cahaya merah menyala di atas Gunung Lewotobi Laki-laki.

Kemudian, warga pun mengungsi ke wilayah yang lebih aman.

Menurut kesaksian warga, Gunung Lewotobi Laki-laki melontarkan batu dan kerikil.

"Kami terjebak dan hanya bisa pasrah bertahan di dalam rumah," kata seorang warga kepada Tribunflores.

Warga yang mengungsi bahkan banyak yang mengenakan helm demi melindungi kepalanya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved