Erupsi Gunung Lewotobi
Detik-Detik Mencekam Saat Erupsi Gunung Lewotobi, Terdengar Dentuman Kuat, Ada Sinar Api Menyala
Warga Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Elsa Puka menceritakan, letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang diikuti suara dentuman kuat.
Satu anggota keluarga dari dua KK Bali tersebut dalam kondisi stroke, sehingga evakuasi penuh tantangan.
"Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki merusak fasilitas umum, kendaraan milik warga, dan infrastruktur publik, seperti beberapa ruas jalan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Sementara itu, di Bali, abu vulkanik dari letusan ini mempengaruhi operasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Setidaknya enam penerbangan tertunda atau dialihkan.
“Hingga sore setidaknya ada tiga penerbangan keberangkatan dan tiga kedatangan yang seluruhnya tujuan dan menuju ke Labuan Bajo, tidak dapat mengudara,” ujar PGS. General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ibnu Solikin.
“Kami senantiasa memperbarui perkembangan situasi ini dengan berkoordinasi bersama pihak terkait dan berharap kondisi dapat segera normal kembali,” kata Ibnu.
Maskapai menawarkan opsi refund dan reschedule bagi penumpang yang terdampak hingga kondisi normal.
Badan Vulkanologi mencatat bahwa aktivitas Gunung Lewotobi mulai meningkat sejak 23 Oktober.
Pada 1 November, erupsi strombolian meletuskan material hingga 2.000 meter ke udara.
PVMBG memperluas zona berbahaya hingga radius 5 kilometer.
Seiring intensitas letusan yang tinggi, pemerintah Kabupaten Flores Timur kini memberlakukan status tanggap darurat hingga 31 Desember 2024.
Kondisi ini meninggalkan warga dalam kewaspadaan tinggi, mengingat letusan besar ini terus berulang hampir setiap hari, memaksa mereka untuk siaga menghadapi detik-detik letusan yang bisa kembali terjadi sewaktu-waktu.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.