Pilkada Bali 2024

Klarifikasi Kubu De Gadjah Ihwal Statement New Singapore Bandara Bali Utara, Koster Sebut Alasannya

Meski tak ada di pihak yang didukung, Koster tetap menilai dan yakin Prabowo sangat bijak dalam membangun Bali.

Pixabay
Ilustrasi - Koster meminta agar pembangunan Bandara Bali Utara harus didahului kajian komprehensif, mencakup lokasi, memastikan tidak akan merusak adat, tradisi, budaya, dan lingkungan. Memastikan manfaat ekonomi serta tidak meminggirkan masyarakat lokal. 

"Dengan dukungan Pemerintah pusat melalui APBN untuk membangun infrastruktur di Bali agar pariwisata Bali berkelanjutan dan ekonomi Bali semakin maju," ungkapnya.

Sementara itu, Komandan Pemenangan Mulia-PAS, I Kadek Rambo Prasetya meluruskan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang akan menjadikan Bali sebagai The New Singapore atau The New Hong Kong.

Sekretaris Jenderal Gerindra Bali itu mengatakan yang dimaksud Prabowo itu bukanlah ingin mengubah Bali seperti Singapura baru. Kata dia, Prabowo bermaksud menjelaskan bandara yang dibangun bernuansa modern dan canggih seperti di Singapura atau Hongkong.

“Keunggulan saudara, keunggulan Indonesia, keunggulan Nusantara, keunggulan Bali adalah budayanya. Budayanya ini dijaga,” kata Presiden Prabowo saat pertemuan di Warung Bendega.

Namun Koster meminta agar pembangunan Bandara Bali Utara harus didahului kajian komprehensif, mencakup lokasi, memastikan tidak akan merusak adat, tradisi, budaya, dan lingkungan. Memastikan manfaat ekonomi serta tidak meminggirkan masyarakat lokal.
Namun Koster meminta agar pembangunan Bandara Bali Utara harus didahului kajian komprehensif, mencakup lokasi, memastikan tidak akan merusak adat, tradisi, budaya, dan lingkungan. Memastikan manfaat ekonomi serta tidak meminggirkan masyarakat lokal. (istimewa)

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun juga setuju dengan pembangunan Bandara Bali Utara. Ia mengatakan pembangunan Bandara Bali Utara penting dilakukan karena jumlah runway Bandara Ngurah Rai terbatas.

“Sehingga tentu dengan adanya pembangunan ini kan aksesnya terbagi mungkin wisatawan asing turun di sana domestiknya Bandara Ngurah Rai itukan perlu pengkajian lebih dalam lagi,” kata Pemayun.

Kata dia, yang jelas ini untuk menguraikan kemacetan agar tidak terkonsentrasi di Bali Selatan.  Hal ini juga disebabkan karena Bandara Ngurah Rai diapit kawasan wisata Kuta dan Jimbaran dan tempat lalu lalang menuju ke Nusa Dua.

Apakah dengan pembangunan Bandara Bali Utara ini akan meratakan wisatawan? “Tentu wisatawan kan mencari aksesibilitas jadi pembagiannya Bali utara dan Bali Barat tergantung bagaimana menyikapi itu yang jelas dengan adanya bandara multiplier effect-nya besar,” katanya.

Tjok Pemayun mengatakan, pembangunan Bandara Bali Utara juga dinilai dapat mencegah overtourism. “Karena biasanya pengusaha dan wisatawan mencari akses yang dekat disana,” demikian paparnya.

“Karena jalan tidak bisa diperlebar lagi dan kendaraan terus bertambah seiring dengan jumlah kunjungan wisatawan. Transportasi tentu ini kita perlu menunggu bagaimana hasil kajian ini seperti apa,” sambung dia.

BTB: Ada yang Lebih Urgen

Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana alias Gus Agung menyatakan, saat ini ada yang lebih urgen dari bandara. Kata dia Bali butuh dukungan infrastruktur transportasi yang memadai. “Pemerintah Pusat wajib mendukung pengembangan infrastruktur jalan dan transportasi publik di Bali untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan dan masyarakat lokal,” kata Gus Agung.

Anggaran pemerintah provinsi dan kabupaten tidak mencukupi untuk membangun jalan yang memadai, transportasi umum yang modern, dan aksesibilitas yang lebih baik ke kawasan wisata terpencil. “Infrastruktur yang lebih baik akan membantu mengurangi kemacetan dan meningkatkan pengalaman wisatawan sehingga mendorong wisatawan yang berkualitas tetap berkunjung,” imbuhnya.

Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur yang memadai dari barat ke timur dan selatan ke utara akan mendorong pemerataan kemajuan di sembilan kabupaten Kota di Bali. “Mengurangi overtourism (pembangunan infrastruktur memadai) yang terjadi di beberapa destinasi wisata di daerah Selatan Provinsi Bali,” demikian ia menjelaskan. (sup/gus/sar)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved