Berita Buleleng
PLN Dukung Perjuangan Kaum Rentan Melalui Pemberdayaan Penyandang Disabilitas di Buleleng
sekian ribu penyandang disabilitas tersebut terdapat rekan–rekan yang masih dapat diberdayakan yakni mereka yang produktif
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - PT PLN (Persero) dengan programnya PLN Peduli bekerja sama dengan Yayasan Kaki Kita Senusantara (YKKS) terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas.
Hal ini merupakan bagian dari semangat Hari Pahlawan yang mendukung perjuangan penyandang disabilitas melalui pemberian alat pembuatan kaki palsu demi meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas produknya.
Produksi kaki palsu yang dilakukan YKKS ini tak hanya bertujuan memberdayakan masyarakat setempat khususnya penyandang disabilitas, tetapi sekaligus juga berupaya untuk melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan baku pembuatan kaki palsu.
Dukungan PLN yang merupakan kali kedua ini, ditunjukkan dengan penyerahan alat produksi kaki palsu secara simbolis oleh Senior Manager Komunikasi dan Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid kepada Ketua YKKS I Made Aditiasthana, Senin 4 November 2024, di Lokasi Workshop YKKS, Desa Bengkala, Buleleng, Bali.
Baca juga: 716 Unit Kendaraan Listrik Disiapkan untuk HLF MSP dan IAF, PLN Bali Sediakan 52 SPKLU
Made Adit selaku Ketua YKKS menuturkan, bahwa ia pimpin ini berkutat pada permasalahan yang ada di masyarakat yang merupakan penderita diabetes dengan luka pada kaki.
“Kami menemukan dua permasalahan utama yang dialami oleh penderita diabetes yakni ekonomi yang rendah karena mereka jadi tidak bisa bekerja, yang kedua adalah 15 persen dari orang tua diabetes itu mengalami amputasi. Dari permasalahan inilah kami membuat kaki palsu,” ujar Made Adit.
Namun menurutnya masalah belum usai, karena mereka membutuhkan pekerjaan, sehingga tercetuslah program pemberdayaan disabilitas ini.
“Nah, selanjutnya program yang akan kami usung adalah disabilitas untuk disabilitas dengan melakukan pelatihan pembuatan kaki palsu sehingga mereka bisa saling menolong,” tambahnya.
Ini yang kami ingin lakukan yakni bagaimana kita bisa mendorong dan memfasilitasi disabilitas untuk membantu disabilitas yang lain sehingga dukungan tak hanya berhenti untuk diri sendiri tetapi juga bisa membantu rekannya yang senasib.
Sementara itu, Hamidi menyampaikan bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian PLN kepada teman-teman disabilitas, setelah sebelumnya PLN memberikan bantuan berupa alat produksi furnitur yang memanfaatkan limbah plastik di tahun 2023.
“Bantuan kali ini merupakan penyaluran tahap dua, berupa bantuan sarana produksi pembuatan kaki palsu karya difabel yang dipergunakan untuk melengkapi set rehabilitasi dan peralatan pendukung lainnya, sehingga dapat menunjang kualitas dan kuantitas pembuatan kaki palsu,” jelasnya.
Hamidi berharap melalui program pemberdayaan ini, teman disabilitas benar-benar merasakan manfaatnya serta kesejahteraan ikut terdongkrak dan kemandirian teman difabel dalam berkarya juga terwujud.
Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Maman Wahyudi, menyampaikan saat ini di Buleleng, terdapat setidaknya 6 ribu penyandang disabilitas yang terdiri dari disabilitas mental, fisik, dan intelektual.
Ia menambahkan, bahwa dari sekian ribu penyandang disabilitas tersebut terdapat rekan–rekan yang masih dapat diberdayakan yakni mereka yang produktif dan mampu dididik ataupun dilatih.
Menurutnya, untuk menangani permasalahan sosial di Buleleng tak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata namun dibutuhkan peran dari pihak ketiga seperti organisasi sosial, pengusaha, ataupun badan usaha seperti PLN kali ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.