1.300 Mahasiswa Cermati Gagasan 2 Paslon, Mulia-PAS & Koster-Giri Tuntaskan Uji Publik Undiksha

TRIBUN-BALI.COM - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar uji publik kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2024. Paslon diuji dengan tema membangun Bali yang berkarakter, berbudaya dan sejahtera.

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) menjalani ujian Selasa (5/11). Sedangkan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) diuji, Rabu (6/11).

Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Republik Mahasiswa (Rema) Undiksha, Kadek Rudiana meminta 1,300 mahasiswa yang hadir dalam ruang uji publik ini harus bisa melihat kualitas serta kapasitas masing-masing calon. Ini wadah edukasi politik bagi seluruh mahasiswa.

Baca juga: PEMUTIHAN Sampai Akhir 2024! Tunggakan Masih Rp103 Miliar, 200 Ribu Kendaraan Belum Bayar Pajak

Baca juga: TEWAS di Areal Pura Beji, Warga Tegalalang Diduga Terpeleset, Keluarga Korban Sempat Cemas

"Kami ingin melihat kualitas dan kapasitas masing-masing calon. Saya harap mahasiswa jangan bersikap apatis terhadap politik. Karena buta yang paling buruk adalah buta politik. Mereka tidak tahu harga minyak goreng, cabai, dan harga pertalite dan bensin dipengaruhi keputusan politik," Kadek Rudianto.

Mahasiswa, kata dia, akan menjadi penentu siapa pemimpin terbaik Bali. Untuk itu harus cerdas menentukan siapa figur terbaik. "Di tangan kami yang hadir di sini akan menentukan siapa pemimpin terbaik Bali kedepan. Teman-teman harus cerdas memilih siapa pemimpin Pulau Dewata lima tahun ke depan," Ujarnya.

Moderator acara ini adalah Rektor Undiksha Prof Wayan Lasmawan, dengan delapan panelis di antaranya tujuh profesor dan satu presiden mahasiswa. Para panelis yakni Prof Nyoman Jampel, Prof Wayan Artanayasa, Prof Gede Rasben Dantes, Prof Adi Yuniarta, Prof I Nengah Suastika, Prof I Made Sutama, Prof I Ketut Sudiana.

Wayan Koster memaparkan, pemimpin Bali harusnya figur yang paham Bali secara keseluruhan. "Pada periode pertama saat menjabat Gubernur Bali 2018-2023, saya melakukan penguatan desa adat sebagai benteng budaya Bali," jelasnya.

Selain  itu, Koster-Giri juga berkomitmen memberi insentif terhadap pelestarian anak ketiga dan keempat, Nyoman dan Ketut. Koster membeberkan data, di Bali yang namanya Ketut tinggal 6 persen, Nyoman tinggal 18 persen.

"Jadi kalau kita tidak waspada, Ketut paling pertama punah, kearifan lokal Bali ini lama-lama hilang. Karena itu nanti akan diberikan kebijakan insentif untuk Nyoman dan Ketut. Kalau tidak, bahaya untuk ke depannya," ungkapnya.

Sebelumnya, paslon Mulia-PAS juga menjanjikan beasiswa di sekolah manajemen bandara kepada anak-anak muda Bali. Janji ini untuk mendukung keberadaan Bandara Bali Utara yang akan segera dibangun.

"Pembangunan Bandara Bali Utara tentunya didukung dengan infrastruktur penunjang. Pada saat pembangunan sedang berjalan, adik-adik yang punya talenta di bidang bandara, mulai dari urusan airportnya, manajemen airport dan lain-lain akan kami sekolahkan," ujarnya.

"Sehingga begitu bandara selesai, mereka bisa pulang dan sudah mampu mengelola. Dengan demikian adik-adik kita di Bali tidak hanya mendapat pekerjaan kasar seperti cleaning service dan sebagainya ataupun menjadi penonton di rumahnya sendiri," sambung dia. (mer/sup)