Pilkada Bali 2024
Pembangunan SDM Bali, Mulia-PAS dan Koster-Giri Sama-sama Buat Program Beasiswa dan Sekolah Gratis
Debat Kedua Pilgub Bali: Soal Pembangunan SDM Bali, Mulia-PAS dan Koster-Giri Sama-sama Buat Program Beasiswa dan Sekolah Gratis
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam debat pemilihan gubernur Bali yang diselenggarakan di The Meru Sanur, dua pasangan calon (Paslon), yakni Paslon 01 Made Muliawan Arya - Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Paslon 02 Wayan Koster - I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), menyampaikan pandangan dan rencana mereka dalam mengembangkan kompetensi serta daya saing masyarakat Bali.
Mereka membahas pentingnya standarisasi sumber daya manusia (SDM) yang siap bersaing di tingkat global.
Dalam debat ini, Made Muliawan Arya dari Paslon 01 menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi pendidikan di Bali, terutama setelah dihentikannya program asrama SMA Bali Mandara.
"Kami melihat program yang mendukung siswa berprestasi dari kalangan kurang mampu seharusnya terus didorong, SMA Bali Mandara malah dihapus. Kami berkomitmen untuk mendukung pendidikan anak-anak Bali agar siap bersaing di dunia kerja," ujar Made Muliawan Arya.
Paslon Mulia-PAS menawarkan beberapa program inovatif dalam pendidikan untuk meningkatkan kesiapan siswa Bali di pasar kerja:
De Gadjah menyampaikan rencananya untuk mendorong perguruan tinggi di Bali agar mendesain program yang mempersiapkan anak didik sejak dini.
"Kami ingin memasukkan materi-materi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja ke dalam kurikulum sekolah," ujarnya.
Program ini dirancang agar siswa SMA lebih siap menghadapi tantangan di berbagai sektor industri, seperti pariwisata dan pertanian, yang menjadi andalan perekonomian Bali.
Baca juga: Debat Pilgub Bali Kedua, Ketua KPU: Masyarakat Paham Mau Dibawa Kemana Bali Ini
Mulia-PAS juga mencanangkan program beasiswa Bali Dwipa Jaya, yang akan diberikan kepada siswa dari keluarga miskin dan berprestasi untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Beasiswa ini akan diberikan kepada mereka yang ber-IPK 3.6 ke atas di perguruan tinggi, terutama bagi mereka yang mengambil jurusan yang diperlukan oleh Bali, seperti manajemen bandara Bali Utara dan sistem MRT," jelasnya.
Dengan adanya program beasiswa ini, Paslon 01 berharap lulusan Bali bisa mengisi posisi strategis di daerah.
Menyoroti fakta bahwa banyak siswa di Bali yang tidak dapat bersekolah karena kendala biaya, Made Muliawan Arya bertekad mengubah keadaan ini.
"Kami tidak ingin ada anak-anak di Bali yang tidak bisa sekolah hanya karena biaya. Anggaran pendidikan harus fokus untuk memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama," katanya.
Paslon ini menekankan bahwa pendidikan adalah prioritas utama, sehingga seluruh anak Bali memiliki akses yang layak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.