Berita Buleleng
Sempat Berhenti karena Covid-19, Angkutan Siswa Gratis di Buleleng Kembali Beroperasi
Sempat jeda karena Pandemi Covid-19, layanan antar jemput siswa gratis kembali dilaksanakan. Layanan ini menyasar siswa yang ada di SMPN 4 Gerokgak.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Sempat Berhenti karena Covid-19, Angkutan Siswa Gratis di Buleleng Kembali Beroperasi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sempat jeda karena Pandemi Covid-19, layanan antar jemput siswa gratis kembali dilaksanakan.
Layanan ini menyasar siswa yang ada di SMPN 4 Gerokgak.
Total ada 34 siswa SMPN 4 Gerokgak yang memanfaatkan layanan ini, yang kembali aktif sejak Juli lalu.
Baca juga: Sekolah di Bali Berkompetisi Kumpulkan Ratusan Kilogram Sampah Karton Minuman Untuk Didaur Ulang
Mereka merupakan anak-anak asal Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak yang diantar menggunakan dua armada jenis isuzu.
Sekretaris Disdikpora Buleleng Ida Bagus Surya Bharata saat dikonfirmasi mengungkapkan, dua armana Isuzu itu sudah berkontrak dengan Disdikpora Buleleng.
Para siswa dijemput di titik penjemputan yang disepakati untuk diantarkan ke sekolah.
"Saat jam pulang sekolah, mereka kembali dijemput dan diantar pulang menuju titik penjemputan," katanya, Jumat (15/11/2024).
Baca juga: KPU Bali Gelar Penanaman 250 Ribu Pohon, Undang Paslon, Kerjasama dengan Sekolah hingga Kampus
Lanjut dijelaskan, layanan program antar jemput gratis ini untuk menjawab situasi di lapangan.
Di mana masih banyak ditemukan anak usia sekolah yang berjalan kaki dari rumah menuju sekolah.
Yang mana jarak tempuh siswa berkisar dua hingga tiga kilometer.
"Atas dasar inilah, Dinas memberi solusi layanan antar jemput. Tujuannya untuk memastikan siswa tetap bersekolah. Karena kalau pulang pergi, dalam sehari mereka sudah berjalan 5 kilometer lebih."
Baca juga: Respon Kepala Sekolah dan Disdikpora Bali Terkait Insiden Viral Tarung Bebas Siswa SMA di Abiansemal
"Kondisi ini karena orangtua mereka tidak mampu, lantaran tidak punya sepeda motor," kata Surya Bharata.
Dikatakan pula, awalnya layanan antar jemput ini hanya diuji coba satu armada isuzu yang berkapasitas 18 orang.
Namun setelah berjalan, ada permohonan lain dan kini total 34 siswa memanfaatkan layanan ini.
"Layanan ini diharapkan dapat menekan anak putus sekolah, lantaran kendala akses jarak tempuh ke sekolah. Yang sewaktu-waktu bisa kehilangan motivasi sekolah karena kelelahan," ucapnya.
Tak hanya itu, kata Surya Bharata, program ini juga memberikan kesempatan kepada sopir angkutan umum untuk mendapatkan penghasilan.
Baca juga: Koster-Giri akan Bantu Bangun Sekolah dan Perpipaan Air Bersih di Besan Klungkung
Mengingat angkutan umum saat ini sepi karena kalah saing dengan kendaraan pribadi.
"Dua unit isuzu ini dicarter Disdikpora Buleleng. Hitungannya masing-masing siswa dikenakan tarif Rp30 ribu satu hari untuk antar-jemput."
"Angkutan siswa ini mengantar tidak hanya di hari sekolah saja (Senin-Sabtu). Kalau ada ekstrakurikuler pada sore hari, maka sopir akan antar-jemput juga," jelasnya.
Disdikpora Buleleng pun berharap tahun depan bisa mendapatkan anggaran lebih. Dengan demikian program antar jemput ini bisa diperluas.
Sebab, lanjut Surya Bharata, kantong-kantong siswa berjalan kaki dan terkendala akses ke sekolah juga terpantau di beberapa titik.
"Seperti siswa SMPN 2 Sukasada, SMPN 3 Sukasada, adapula siswa asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak yang juga bersekolah di SMPN 4 Gerokgak, namun belum mendapat penanganan. Ini perlu kita fasilitasi juga," ucapnya. (*)
Berita lainnya di Angkutan Siswa Gratis
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.