Astaguna Pertanyakan One Komando, Jaya Sebut demi DAK, Satriya Lanjutkan Program Suwirta

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kegiatan debat kandidat perdana Pilkada Klungkung berlangsung semarak di Hotel Prime Plaza, Sanur, Denpasar, Jumat malam (16/11/2024). 

Ketiga paslon yakni Astaguna (Made Kasta-Ketut Gunaksa), Satriya (Made Satria-Cokorda Surya Putra), dan Jaya (Ketut Juliarta-Made Wijaya) saling adu gagasan dan argumen mereka dalam memajukan Kabupaten Klungkung.

Dalam debat yang dihadiri langsung Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika dan Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Semara Putra itu, masing-masing paslon menyampaikan beberapa hal menarik.

Baca juga: SELAMAT JALAN Ayu dan Winda, 2 Gadis Muda Tewas di Bali Lewat Kecelakaan Tragis

Seperti misalnya Astaguna yang mempertanyakan maksud One Komando, yang kerap digaungkan paslon nomor 3 (Jaya).  Ketut Gunaksa menyatakan, baginya one komando atau satu jalur bukan hanya bisa ditetapkan paslon Jaya (Juliarta-Wijaya). Namun setiap paslon yakni Astaguna maupun Satriya juga bisa satu jalur. Karena baginya yang dimaksud one komando atau satu jalur yang dimaksud yakni birokrasi dan regulasi antara pusat dengan daerah. Bukanlah satu warna atau satu partai.

"Siapapun jadi presiden, gubernur, atau bupati dan walikota, pasti tetap programnya serasi dengan pusat. Nanti daerah tentu akan tetap mendapat bantuan dari APBN, untuk singkronkan program pusat dan daerah," ujar Ketut Gunaksa yang disambut tepuk tangan penonton.

Baca juga: Update Erupsi Lewotobi : Menpar Sebut Wisatawan Yang Tertahan di Labuan Bajo Sudah Dievakuasi

Pernyataan ini pun mendapat tanggapan dari paslon Jaya melalui Made Wijaya. Ia menekankan ada tiga anggaran dari pusat ke daerah, yakni DAU (dana alokasi umum) dan dana bahi hasil yang memang wajib sampai ke daerah dengan perhitungan tertentu. Sementara one komando atau satu jalur ini, untuk mendapatkan DAK (dana alokasi khusus) dari pusat ke daerah yang memerlukan lobby-lobby atau pendekatan ke pusat.

"Kalau satu jalur, sudah pasti komunikasi lebih mudah dan apa kebutuhan Klungkung akan tercapai," ungkap Made Wijaya yang juga disambut riuh pendukungnya.

Sementara untuk paket Satriya, dalam debat tersebut banyak memaparkan program-program untuk melanjutkan pemerintahan bupati sebelumnya, I Nyomam Suwirta. Seperti misalnya menambah cakupan UHC (one helath coverage) menjadi 100 persen, realisasikan penataan objek wisata di Nusa Penida dengan konsep one gate one destination, termasuk target peningkatan PAD mencapai Rp1 triliun. (mit)