Pilkada Bali 2024

Kisah Pertemuan De Gadjah dengan Presiden Prabowo: Bapak Orang Tulus, Mentor dan Inspirator Saya

Diceritakan, ia sempat ditahan 24 jam oleh pihak kepolisian setempat karena sebuah kasus di tempat ia bekerja.

istimewa
Podcast Total Politik yang datang ke Bali untuk wawancara De Gadjah, Sabtu 16 November 2024 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Calon Gubernur Bali Nomor Urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah menceritakan kilas balik saat dirinya kenal dengan Presiden RI, Prabowo Subianto

Perjalanannya cukup menginspirasi sebelum akhirnya dijadikan anak emas oleh Prabowo Subianto saat ini. 

Dikisahkan bahwa pada tahun 2005 dirinya pernah masuk penjara di Lapas Kerobokan karena perkelahian. 

Dia mengakui saat itu usianya masih sangat muda sehingga emosionalnya tidak stabil, apalagi tanpa didampingi sosok seorang ayah karena sudah meninggal saat dirinya masih kelas 2 SMP.

Baca juga: PLN Siapkan Pasokan Listrik Andal Saat Hari H Pencoblosan Pilkada Bali 2024

Setelah bebas dari penjara di Kerobokan, ia memutuskan merantau ke Amerika Serikat. 

Di sana ia kembali dihadapkan dengan urusan hukum. 

Diceritakan, ia sempat ditahan 24 jam oleh pihak kepolisian setempat karena sebuah kasus di tempat ia bekerja.

“Waktu itu memang bukan saya yang melakukan kesalahan, hanya saya pasang badan untuk 60 orang Bali yang juga bekerja di tempat itu. Kalau saya tidak pasang badan, kami semua akan dipecat,” ujarnya dalam Podcast Total Politik yang secara khusus datang ke Bali untuk wawancara De Gadjah, Sabtu 16 November 2024.

“Bayangkan kalau saya tidak pasang badan, kasihan 60 orang Bali itu. Mereka punya istri anak yang harus dinafkahi di Bali, akhirnya saya pasang badan meskipun saat itu istri saya dan anak saya baru 9 bulan juga ada di Bali. Tapi cuma 24 jam saya ditahan karena lie detector mendeteksi saya berbohong, bukan saya yang salah,” sambungnya.

Pria kelahiran Denpasar 12 Mei 1981 itu mengatakan, semua itu dilakukan karena setia kawan. 

Begitu pun saat masuk penjara di Kerobokan karena berkelahi atas dasar setia kawan.

Waktu berlalu, ia kembali ke Bali. Seseorang kemudian mengajaknya menjadi pengawal ring 1 Prabowo Subianto pada tahun 2012. 

Ia sangat dekat dengan Prabowo. Bahkan sampai memikul Prabowo Subianto ketika massa terlalu padat saat kunjungan politik. 

Setelah sekian tahun menjadi pengawal, ia diminta untuk mengurus Gerindra Denpasar, tapi tugasnya sebagai pengawal Prabowo terus berlanjut. 

Selama itu dia mengenal Prabowo sangat dekat. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved