Berita Karangasem

PAUS Terdampar di Pantai Banyuning Karangasem, BKSDA Bali: Estimasi Kematian Lebih Dari 24 Jam

Menanggapi laporan tersebut, tim Resor KSDA Karangasem segera menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal. 

ISTIMEWA
Pada hari Minggu, 17 November 2024 kemarin sekitar pukul 09.00 WITA, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, melalui Resor KSDA Karangasem menerima laporan dari masyarakat, mengenai terdamparnya seekor paus di Pantai Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.   

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Pada hari Minggu, 17 November 2024 kemarin sekitar pukul 09.00 WITA, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, melalui Resor KSDA Karangasem menerima laporan dari masyarakat, mengenai terdamparnya seekor paus di Pantai Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.  

 

Menanggapi laporan tersebut, tim Resor KSDA Karangasem segera menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal. 

 

Paus ditemukan sudah dalam keadaan mati, dan hingga pukul 19.00 WITA kemarin. Paus belum dapat ditarik ke pantai, karena akses menuju lokasi tidak memungkinkan dilalui alat berat, sehingga upaya penguburan belum dapat dilakukan.

 

Baca juga: Koster-Giri akan Bangun Institut Adat Bali, Komitmen Lestarikan Budaya dan Tradisi Pulau Dewata

Baca juga: 942 WNA Ditolak Masuk Bali, 5,3 Juta WNA Masuk Melalui Perlintasan Keimigrasian

Pada hari Minggu, 17 November 2024 kemarin sekitar pukul 09.00 WITA, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, melalui Resor KSDA Karangasem menerima laporan dari masyarakat, mengenai terdamparnya seekor paus di Pantai Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.  
Pada hari Minggu, 17 November 2024 kemarin sekitar pukul 09.00 WITA, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, melalui Resor KSDA Karangasem menerima laporan dari masyarakat, mengenai terdamparnya seekor paus di Pantai Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.   (ISTIMEWA)

 

 

Penanganan bangkai Paus Sperma dihentikan pada pukul 20.00 WITA, karena kondisi hujan deras dan minimnya pencahayaan.

 

Penanganan dilanjutkan pada hari ini dimana BKSDA Bali bersama pihak terkait, antara lain Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar – Kementerian Kelautan dan Perikanan, POLAIR Karangasem, Polsek Abang, Danramil Abang, Bakamla Karangasem, BPBD Karangasem, Sekcam Kec. Abang, Perbekel Desa Bunutan dan masyarakat nelayan setempat. 

 

“Berdasarkan hasil pemeriksaan dan identifikasi jenis, Paus yang terdampar adalah Paus Sperma (Physeter macrocephalus), berjenis kelamin jantan, dengan panjang badan 12,65 meter, lebar badan 2,2 meter dan berat kurang lebih 2 hingga 3 ton,” ujar Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko, Senin 18 November 2024. 

 

Berdasarkan hasil nekropsi fisik, bangkai Paus Sperma saat ditemukan sudah tidak lengkap, rahang bagian bawah tidak utuh, dengan identifikasi terpotong, sirip bagian punggung dan pangkal ekor juga terpotong, dan sirip bagian kiri patah. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved