Berita Jembrana
Rutan Negara Bali Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Sumbang PNBP Hingga Beri Keterampilan ke WBP
program Pokja Ayam dan Bebek Petelur tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan saja, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pembinaan Pokja Ayam dan Bebek Petelur di Rutan Kelas IIB Negara menjadi salah satu dukungan untuk program ketahanan pangan nasional di Indonesia.
Sebab, telur yang dihasilkan dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan di Rutan, serta disalurkan ke masyarakat sekitar sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan di area sekitar Rutan yang berlokasi di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali ini.
Kasubsi Pelayanan Tahanan, I Nyoman Tulus Sedeng mengatakan, pihaknya di bawah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Bali berkomitmen mendukung program Ketahanan Pangan Nasional dengan mengembangkan berbagai pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Salah satu program pembinaan unggulan pada Rutan Negara adalah Pembinaan Pokja Ayam dan Bebek Petelur.
Baca juga: WBP Rutan Negara Olah Plastik Jadi Paving Blok, Rencana Olah Sampah di Lingkungan Terdekat
"Setiap harinya mampu menghasilkan 400 butir telur ayam dan 80 butir telur bebek," jelas Nyoman Tulus.
Dia menjelaskan, melalui Pembinaan Pokja Ayam dan Bebek Petelur, warga binaan diajarkan cara beternak ayam secara efektif dan efisien.
Mulai dari perencanaan kandang yang baik, pemilihan bibit berkualitas, hingga manajemen pemberian pakan yang tepat.
Pembinaan ini juga mencakup pengetahuan tentang bio sekuriti, pencegahan penyakit, serta pengelolaan kesehatan ternak untuk memastikan hasil produksi yang optimal.
"Selain itu, warga binaan yang terlibat dalam kegiatan ini belajar keterampilan yang dapat mereka gunakan ketika keluar dari Rutan dan kembali ke masyarakat. Paling tidak dapat membantu mereka untuk kembali produktif dan berkontribusi pada masyarakat setelah masa hukuman mereka selesai," ungkapnya.
Dia melanjutkan, program Pokja Ayam dan Bebek Petelur tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan saja, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Telur yang dihasilkan dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan di Rutan, serta disalurkan ke masyarakat sekitar sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan di area sekitar Rutan.
Kemudian, hasil telur yang telah terjual nantinya akan dilaporkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang kemudian disisihkan untuk honor atau premi warga binaan yang bertugas sebagai upah kerja keras dan ketekunannya dalam menjalankan pembinaan.
"Kami harap program ini terus berlanjut sehingga mendukung atau membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional, sekaligus memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mengembangkan keterampilan dan mencegah terjadinya kejahatan berulang di kemudian hari," tandasnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.