Sponspor Content
Pj Lihadnyana Luncurkan 4 Inovasi untuk Percepatan Transformasi Digital Pelayanan Publik di Buleleng
Sebagai bukti nyata dari komitmen tersebut, Pemkab Buleleng meluncurkan empat inovasi digital canggih sekaligus.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui inovasi berbasis teknologi.
Sebagai bukti nyata dari komitmen tersebut, Pemkab Buleleng meluncurkan empat inovasi digital canggih sekaligus.
Empat inovasi tersebut meliputi Sistem Navigasi Akses Pemanfaatan Layanan dan Informasi Terintegrasi (Singa Pinter), Sistem Terintegrasi Pelayanan Gawat Darurat (Si Tri Datu), Sinergitas Revitalisasi Inovatif Kekayaan Arsip dan Nilai Daerah Integratif (Srikandi Buleleng), dan Merajut Rantai Pangan (Juntai Pangan).
Keempat inovasi tersebut dilaunching oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, di Ruang Buleleng Command Center (BCC) Dinas Kominfosanti Buleleng, Sabtu (23/11/2024).
Dalam sambutannya, Pj. Lihadnyana menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif para pejabat, yang telah menggagas proyek perubahan berbasis teknologi ini.
Baca juga: AKHIRNYA! Umat Hindu Tak Perlu Bayar Lagi Sembahyang ke Alas Purwo Banyuwangi
Baca juga: Tax Amnesty Jilid III Bau Politik, Ekonom Minta DPR Hati-hati Susun RUU

"Inovasi ini adalah wujud nyata dari proses problem solving yang diharapkan dari peserta PKN. Proyek perubahan seperti ini harus dijamin keberlanjutannya agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas," ungkapnya.
Lebih lanjut, Lihadnyana menekankan pentingnya memastikan edukasi kepada masyarakat agar mampu memanfaatkan aplikasi dan inovasi ini secara optimal.
"Aplikasi dan inovasi ini adalah alat, tetapi masyarakat yang dilayani juga harus memahami cara penggunaannya. Edukasi menjadi kunci keberhasilan penerapan inovasi teknologi," ucap dia.
Pihaknya juga menyampaikan harapan agar keempat inovasi ini tidak hanya meningkatkan tata kelola pemerintahan di Buleleng, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
Direktur RSUD Buleleng dr. Arya Nugraha yang memprakasai Aplikasi Si Tri Datu menyampaikan aplikasi ini dirancang untuk mengatasi tantangan dalam pelayanan gawat darurat medis, dengan menyediakan solusi yang cepat, terkoordinasi, dan efektif.
Melalui integrasi antara rumah sakit, ambulans, dan stakeholder terkait lainnya, Si Tri Datu memastikan respons medis yang lebih cepat dan akurat, memanfaatkan teknologi untuk akses informasi real-time bagi masyarakat dan tim medis.
"Pelayanan gawat darurat yang tepat dan cepat adalah kebutuhan utama masyarakat. Si Tri Datu hadir untuk memastikan bahwa kolaborasi semua pihak dapat mewujudkan layanan yang optimal," jelasnya.
Paparan dilanjutkan oleh Kadis Kominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan yang menjelaskan aplikasi Singa Pinter. Dikatakan aplikasi ini menjadi solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan integrasi aplikasi layanan publik di Buleleng.
Dengan hadirnya Singa Pinter, 44 aplikasi layanan publik yang terpisah kini digabung dalam satu platform. Sehingga memudahkan masyarakat mengakses layanan tanpa perlu datang ke kantor pemerintahan. Aplikasi ini juga membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat dan cepat.
"Dengan Singa Pinter, kami berkomitmen untuk menjadikan pelayanan publik lebih mudah, transparan, dan efisien, seiring dengan kemajuan era digital," ungkapnya.
Kemudian lanjut ke inovasi Srikandi yang berfokus pada pelestarian arsip sejarah dan budaya lokal yang sering terabaikan. Kepala DAPD Buleleng Made Era Oktarini menyampaikan inovasi ini bertujuan untuk mendigitalisasi arsip penting dan melibatkan masyarakat serta berbagai pihak terkait dalam menjaga warisan budaya tersebut.
"Kekayaan budaya dan sejarah adalah identitas kita. Melalui Srikandi, kita melindungi warisan ini untuk generasi yang akan datang," tegasnya.
Terkahir adalah Juntai Pangan yang hadir untuk memperkuat pengelolaan distribusi pangan secara lebih efisien. Kepala DKPP Buleleng Gede Putra Aryana menjelaskan, aplikasi ini mengintegrasikan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Ketahanan Pangan untuk merespons dinamika harga kebutuhan pokok dengan cepat, serta memastikan kelancaran distribusi bahan pangan.
"Ketahanan pangan adalah isu strategis yang harus dihadapi dengan serius. Juntai Pangan hadir untuk memperkuat koordinasi dan memastikan ketahanan pangan masyarakat tetap terjaga," jelasnya.
Peluncuran keempat inovasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk mengoptimalkan teknologi dalam meningkatkan pelayanan publik. Inovasi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Buleleng untuk terus memberikan solusi yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat di era digital. (adv/mer)
UC Group Rayakan Ultah ke-35, Beri Penghormatan Pada Pelaku Pariwisata |
![]() |
---|
Wamenpar Pastikan Kesiapan Nataru di Pelabuhan Gilimanuk, Dorong Wisata Berkualitas di Bali Barat |
![]() |
---|
Asuransi Usaha Ternak Dilanjutkan di 2025, Jembrana Dapat Kuota 350 Ekor untuk Sapi dan Kerbau |
![]() |
---|
Pemerintah & Warga Gotong Royong Bantu Rumah Roboh, BPBD Jembrana Bantu Layanan Kebutuhan Dasar |
![]() |
---|
Disnakerprin Jembrana Gelar Temu Bisnis dan Pameran IKM, Dorong Pertumbuhan IKM |
![]() |
---|