Berita Jembrana

32 Peristiwa Bencana Alam Dampak Cuaca Ekstrem di Jembrana, Kerugian Ditaksir Rp 225 Juta

32 Peristiwa Bencana Alam Dampak Cuaca Ekstrem di Jembrana, Kerugian Ditaksir Rp 225 Juta

ISTIMEWA
Anggota BPBD Kabupaten Buleleng saat melakukan evakuasi material pohon tumbang. Jumat (1/11/2024). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Jumlah bencana alam dampak hujan deras yang terdata di Jembrana sebanyak 32 peristiwa.

Mulai dari pohon tumbang, dahan pohon patah, banjir hingga tanah longsor. Seluruhnya merupakan dampak dari intensitas hujan yang tinggi dan terjadi dalam waktu lama.

Menurut data yang berhasil diperoleh, peristiwa bencana alam pohon tumbang yang paling mendominasi tersebar di berbagai wilayah.

Baca juga: SELAMAT JALAN Ni Putu, Gadis Belia Teriak Lalu Meninggal di Klungkung, Setrika Tertempel di Leher

Rinciannya, 13 peristiwa pohon tumbang, 7 titik lokasi peristiwa banjir, 5 peristiwa tanah longsor, 4 peristiwa dahan pohon patah, satu peristiwa rumah tersambar petir dan 2 peristiwa rumah rusak akibat angin kencang.

Dari jumlah peristiwa tersebut, kerugian material sementara ditaksir mencapai Rp225 Juta.

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Ni Putu Meninggal Tragis di Klungkung, Setrika Menempel di Dada dan Leher

"Data awal yang kami terima kemarin ada 25 peristiwa. Kemudian ada tambahan laporan menjadi 32 peristiwa," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana, I Nyoman Winata saat dikonfirmasi, Senin 2 Desember 2024.


Winata melanjutkan, dari puluhan peristiwa tersebut, bencana pohon tumbang yang paling mendominasi yakni 13 peristiwa. Hampir separuh jumlah bencana adalah peristiwa pohon tumbang yang tersebar di berbagai wilayah terutama di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk. 


Kemudian ada 7 titik banjir yang terjadi. Banjir rata-rata disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama. Selain itu juga ada karena saluran air yang tersumbat sehingga meluber hingga menggenang sampai ke rumah warga. 


"Kalau banjir ada puluhan KK yang terdampak," sebutnya.


Dia menyebutkan, dari puluhan peristiwa tersebut beruntung tak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, kerugian material yang ditimbulkan ditaksir mencapai Rp225 juta. Pasca kejadian tersebut, pihaknya bersama tim telah melakukan serangkaian penanganan dan memberikan bantuan berupa alat kebutuhan dasar seperti sembako misalnya kepada warga yang terdampak.


"Astungkara tidak ada korban jiwa. Namun secara hitungan sementara, kerugian ditaksir capai ratusan juta," ungkapnya.


Dengan kondisi saat ini, kata dia, seluruh masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan hati-hati. Sebab, cuaca ekstrem yang terjadi bisa saja berpotensi menyebabkan berbagai peristiwa bencana alam seperti banjir, pohon tumbang hingga tanah longsor.


Sementara untuk proses penanganannya atau bantuan akan dilakukan BPBD Jembrana melalui Pemkab maupun Pemerintah Provinsi Bali.


"Kami imbau untuk tetap waspada dan hati-hati. Dan tentunya kami harap bencana alam tak sampai menimbulkan korban jiwa," harapnya.
 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved