Berita Buleleng

Redistribusi Wisatawan Dinilai Jadi Solusi Atasi Crowded Bali Selatan

menurut Dody pemberitaan yang dilakukan oleh media internasional menjadi bahan evaluasi. 

Tribun Bali/Muhammad Fredey
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Suka Oktiva Askara - Redistribusi Wisatawan Dinilai Jadi Solusi Atasi Crowded Bali Selatan 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kementerian Pariwisata berencana membangun floating pontoon atau ponton terapung di Kabupaten Buleleng, untuk mendukung paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, Bali Utara). 

Rencana ini sekaligus sebagai upaya redistribusi wisatawan, untuk mengatasi numpleknya atau mengumpulnya wisatawan di Bali Selatan

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara saat menanggapi pemberitaan berita media internasional, ihwal Bali sebagai peringkat pertama destinasi yang disarankan tidak dikunjungi tahun 2025. 

Dody secara pribadi mengaku sempat ketar-ketir dengan pemberitaan tersebut. 

Baca juga: Sambut Harga Tiket Pesawat Turun, Angkutan Pariwisata Khawatir Wisatawan Ganti Moda Transport 

Ini dikarenakan pariwisata sangat rentan terpengaruh terhadap isu internasional. Pun berita tersebut akan berpengaruh terhadap pariwisata di Buleleng, Bali. 

Walau demikian, Dody menilai media internasional tersebut tidak melihat kondisi pariwisata Bali secara menyeluruh. 

Sebaliknya jurnalis media tersebut hanya melihat kondisi pariwisata di Bali Selatan saja yang memang crowded. Sebab wisatawan numplek di wilayah tersebut. 

"Bali kan ada 9 Kabupaten/Kota, bisa dibilang belum komperhensif melihat, namun dia sudah mengambil kesimpulan," katanya, Minggu 1 Desember 2024.

Oleh sebab itu, pihak Dispar Buleleng kini berupaya memberikan pemberitaan yang berimbang. 

Bahwa Bali itu bukan hanya di Selatan saja, tapi ada di Barat, Utara dan Timur. 

"Kita sejak sepekan lalu melakukan wawancara kepada wisatawan yang berkunjung di Lovina, Air Panas Banjar, hingga beberapa air terjun di Buleleng. Hasilnya wisatawan mengaku nyaman, tidak ada macet, tempat wisatanya sangat eksotis, atraksinya di lumba-lumba sangat memukau dan sangat menyentuh. Jadi berbanding terbalik dengan apa yang diberitakan oleh media itu," ujarnya. 

Selain upaya tersebut, menurut Dody pemberitaan yang dilakukan oleh media internasional menjadi bahan evaluasi. 

Diakui pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Kementerian dan Staf Ahli Presiden untuk upaya redistribusi wisatawan, dari Bali selatan ke Bali Barat, Utara dan Timur. 

Salah satu klausul yang disampaikan pada rapat tersebut adalah menggiatkan lagi pemasaran paket wisata Banyuwangi, Bali Barat dan Bali Utara (3B). 

Bahkan Kementerian Pariwisata tengah melakukan penyisiran anggaran 2025, agar bisa memberikan dana tugas pembantuan untuk mewujudkan floating pontoon, sebagai tempat sandar kapal cepat. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved