HIV AIDS

Kasus Baru HIV/AIDS Tahun 2024 di Bali Sentuh Angka 1.487 Kasus 

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Bali I Nyoman Sudiyasa menjelaskan penderita baru kasus HIV/AIDS di Bali

Tribun Manado
Ilustrasi - Kasus Baru HIV/AIDS Tahun 2024 di Bali Sentuh Angka 1.487 Kasus  

Kasus Baru HIV/AIDS Tahun 2024 di Bali Sentuh Angka 1.487 Kasus 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Bali I Nyoman Sudiyasa menjelaskan penderita baru kasus HIV/AIDS di Bali tahun 2024 sentuh angka sebanyak 1.487. 

Sudiyasa mengatakan jumlah kasus HIV/AIDS Tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun 2023 sebelumnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali jumlah kasus baru 2022 sebanyak 1.824 dan tahun 2023 sebanyak 1.994.

Baca juga: Sasar Kelompok Sebaya Cegah Penularan HIV/ AIDS, Jembrana Gencarkan Skrining Ibu Hamil & Sosialisasi

Hal ini menjadi tantangan di tengah banyak faktor sosial membuat kasus terus ada. 

Dari Januari hingga September 2024 kasus baru HIV-AIDS sebanyak 1487 kasus.

Lebih lanjutnya dijelaskan, HIV/AIDS yang di sebaran kabupaten/kota tidak dapat dipastikan paling banyak atau sedikit.

Karena kasus HIV/AIDS  akan tercatat di mana mendapat layanan fasilitas kesehatan (faskes).

Baca juga: Hari AIDS Sedunia 2024 Perjuangkan Bebas Stigma, Kasus HIV/AIDS di Bali Sejak 1987 Capai 31.361

“Di mana dia mengakses pelayanan meskipun di berasal dari luar daerah kabupaten/kota itu, ataupun dari luar provinsi," katanya pada, Selasa 3 Desember 2024. 

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Bali keluarkan data kumulatif jumlah kasus HIV/AIDS di Bali sejak 1987 hingga September 2024.

Dari data tersebut, dinkes mencatat terdapat 31.361 kasus, terdiri atas 19.589 kasus HIV dan 11.772 kasus AIDS. 

Baca juga: Ancaman Serius bagi Kalangan Usia Produktif, KPA Bali Beberkan Data Orang dengan HIV/AIDS

Berdasarkan jenis kelamin, perempuan tercatat sebanyak 11.317 kasus dan laki-laki 20.044 kasus.

Untuk usia, temuan terbesar berada pada kelompok usia 20–29 tahun (11.401 kasus), diikuti usia 30–39 tahun (10.578 kasus), dan usia 40–49 tahun (5.074 kasus).

Lima kabupaten atau kota dengan kasus terbanyak adalah Denpasar (16.216 kasus), Badung (4.562 kasus), Buleleng (3.863 kasus), Gianyar (2.478 kasus) dan Tabanan (1.392 kasus).

Baca juga: 40 Persen Penderita HIV-AIDS di Bali adalah Usia Produktif

Menanggapi hal tersebut, Pj. Gubernur Bali menyampaikan bahwa upaya penanggulangan AIDS membutuhkan lingkungan yang kondusif agar pelaksanaannya dapat berjalan harmonis dan produktif. 

Sikap empati dan simpati terhadap ODHIV perlu ditunjukkan secara tulus agar mereka merasa diterima, lebih kooperatif dalam berinteraksi sosial, serta bebas dari rasa putus asa, stigma, dan diskriminasi.

Pentingnya pendekatan inklusif dalam pemenuhan hak-hak individu, termasuk akses layanan kesehatan tanpa stigma dan diskriminasi. (*)

 

Berita lainnya di HIV AIDS

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved