Libur Nataru di Bali

Volume Kendaraan Masuk Bali Saat Libur Nataru 2024 Diprediksi Meningkat 

Bali dikhawatirkan akan mengalami lonjakan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan domestik (wisdom) saat Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. 

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Ilustrasi kemacetan - Jalan Tol Bali Mandara Macet Parah jelang Tahun Baru 2023 lalu 

Volume Kendaraan Masuk Bali Saat Libur Nataru 2024 Diprediksi Meningkat 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR Bali dikhawatirkan akan mengalami lonjakan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan domestik (wisdom) saat Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti. 

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali, I Nyoman Arthaya Sena mengkhawatirkan kondisi ini akan menimbulkan kemacetan, terlebih akan adanya penambahan volume kendaraan dari luar Bali.

Baca juga: Libur Nataru, Kemenpar Relaksasi Harga Tiket Pesawat

Seperti pada tahun sebelumnya, kendaraan luar Bali cukup banyak memasuki Bali saat Libur Nataru.

Dengan bingkai NKRI menurutnya tentu tidak bisa membatasi jumlah kendaraan yang masuk ke Bali.

Serta belum juga ada peraturan ataupun undang-undang yang membatasi hal tersebut.

Dikatakannya, saat Libur Nataru ini akan lebih banyak kendaraan yang masuk ke Bali dibandingkan ke luar.

Baca juga: BMKG Ingatkan Adanya Potensi Cuaca Ekstrem Selama Periode Nataru 2024/2025, Termasuk Wilayah Bali

“Volumenya itu empat berbanding satu. Empat dari barat (luar Bali), dari sini cuma satu,” jelasnya pada, Selasa 3 Desember 2024.

Lebih lanjutnya ia mengatakan saat libur Nataru yang kunjungan wisatawan akan didominasi oleh domestik, tidak serta-merta membuat pertumbuhan signifikan penggunaan angkutan pariwisata di Bali.

Namun ia tak menampik untuk permintaan rental kendaraan kemungkinan akan naik seratus persen.

Baca juga: Ambil Pasar Travel, Komisi 2 DPRD Bali Ajukan Kendaraan Non DK Tak Boleh Masuk Bali Saat Nataru 

Hal ini harus menjadi perhatian sehingga bisa menanggulangi kemacetan nantinya.

Terutama dengan masuknya kendaraan pribadi untuk berwisata.

“Sehingga perlu dicermati ini, baik itu bagi Dirlantas ataupun Dinas Perhubungan. Bagaimana nanti mengaturnya, saat masuk ke objek wisata juga termasuk parkirnya,” imbuhnya. 

Untuk menekan kemacetan ini, kata dia perlu ada kebijakan yang komperhensif.

Membutuhkan diskusi panjang sehingga bisa memberikan kebijakan yang menguntungkan semua pihak. (*)

 

Berita lainnya di Libur Nataru

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved