Berita Badung

DLHK Badung Bersihkan Sampah Pantai Dengan Crawler Carrier Senilai Rp 5 Miliar Lebih

DLHK Badung Bersihkan Sampah Pantai Dengan Crawler Carrier Senilai Rp 5 Miliar Lebih

istimewa
Armada Crawler Carrier yang digunakan DLHK Badung saat membersihkan sampah pantai pada Selasa 10 November 2024 

 


TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) memberikan atensi serius terkait sampah kiriman yang terjadi setiap tahun.

Bahkan DLHK sampai membeli armada yang dinamakan Crawler Carrier.

Tidak tanggung-tanggung kendaraan yang memiliki roda rantai layaknya tank itu pun dibeli tahun 2024 dengan anggaran Rp 5 Miliar.

Baca juga: Pj Bupati Jendrika Evaluasi Pelayanan MPP, Petugas Diminta Posisikan Diri Sebagai Pelayan Masyarakat

Ada dua jenis kendaraan baru untuk mempermudah DLHK membersihkan sampah

Pertama, armada Crawler Carrier dengan pencapit senilai Rp 4 milyar lebih, dan satu Crawler Carrier senilai Rp 1,5 milyar yang digunakan mengangkut kayu-kayu berat dipesisir pantai.

Baca juga: SELAMAT JALAN Funny dan Kim, Berikut Data Lengkap 2 Korban Tewas di Monkey Forest Ubud Bali

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Badung, AA Gede Dalem menuturkan bahwa armada tersebut bernama Crawler Carrier. Ada dua armada serupa yang dikerahkan untuk menangani persoalan sampah kiriman yang menepi di pantai wilayah Kabupaten Badung.


Kata pria yang akrab disapa Gung Dalem ini, salah satu di antaranya dilengkapi dengan alat pencapit. Fungsinya adalah untuk secara langsung mengangkat batang-batang kayu besar yang biasa ikut menepi di musim angin barat. Saat ini, dimaksud dioperasikan di area pesisir Pantai Kuta. 


"Yang isi capit ini kami kita operasikan di Kuta. Karena di sana, banyak ada kayu-kayu besar yang menepi," ujarnya Selasa 10 Desember 2024.


Sedangkan satunya lagi, sambung dia, hanya memiliki bak terbuka untuk mengangkut sampah. Armada tersebut pada saat ini ditempatkan untuk menangani permasalahan sampah kiriman di Pantai Jimbaran dan Kedonganan. 


"Untuk yang lagi satu ini fungsinya hanya untuk pengangkutan. Karena kayu-kayu besar sulit sekali kita angkut. Apalagi lokasinya di pesisir," sebutnya.


Melalui pengerahan dua Crawler Carrier ini, Gung Dalem meyakini penanganan terhadap persoalan sampah kiriman di pesisir pantai dapat tertangani dengan lebih efektif dan efisien. Karena dengan roda rantainya, armada ini diklaim dapat bergerak dinamis meskipun di atas pasir gembur. 


"Karena pengalaman kami selama ini, ada pasir-pasir tertentu yang susah dilalui oleh loader," beber birokrat asal Klungkung itu.


Bak besar yang dimiliki, juga dirasa mampu mempercepat proses pengangkutan. Jika dibandingkan, daya muatnya bisa lima kali lipat ketimbang bucket loader. 


"Kalau sebelumnya, loader ini yang mondar-mandir ke STO (stopover). Kalau sekarang, yang mondar-mandir itu adalah Crawler Carrier. Sementara loader, tugasnya mengumpulkan sampah yang menepi, dan menaikkan sampah terkumpul ke bak Crawler Carrier," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved