Berita Denpasar
Marak Kriminalitas Pelajar di Bali, Polisi Sambangi Sekolah, Beri Edukasi Bahaya Kenakalan Remaja
Kompol Laksmi menyampaikan beberapa pesan penting kepada para siswa-siswi sekolah dasar.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kenakalan remaja yang semakin merajalela disikapi pihak kepolisian dengan langsung menyambangi sekolah-sekolah, dimulai dari tingkat sekolah dasar untuk diberikan edukasi dini terkait bahaya kenakalan remaja.
Seperti terjadi di Kota Denpasar dan sekitarnya, yang terbaru pelajar pelaku pencurian membobol toko dan dua kali mencuri sepeda motor, kemudian masalah geng, balap liar dan sejumlah kasus lainnya, tak terkecuali bullying.
Sebelumnya juga sudah diberitakan tentang dua anak yang berusia masih pelajar berjumlah 2 orang melakukan pencurian pada kotak sesari dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebanyak 9 pura.
Pihak kepolisian terjun langsung menyentuh masyarakat, Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Trisnadewi, SH., S.I.K., memimpin langsung kegiatan Cooling System di SDN 11 Padangsambian, Jalan Perum Buana Permai, Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat, Bali.
Baca juga: Siapkan Generasi Emas, Pemkab Gianyar Sosialisasikan Anti Narkoba dan Bullying
Pihaknya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya perilaku positif baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Kompol Laksmi juga menyampaikan beberapa pesan penting kepada para siswa-siswi sekolah dasar.
"Kantor polisi bukanlah tempat yang menakutkan jika kita berbuat baik," kata Kapolsek Denbar, pada Senin 9 Desember 2024.
Kapolsek juga memberikan imbauan agar siswa selalu menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) saat dibonceng orang tua, baik perjalanan jauh maupun dekat, demi keselamatan mereka.
Lebih lanjut, dijelaskan, bahwa pihak kepolisian kerap menghadapi kasus kenakalan remaja, seperti perkelahian antar anak.
Hal itu, menurutnya, tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga menyakiti hati orang tua.
"Perkelahian bisa menyebabkan luka fisik maupun psikologis. Kami ingin anak-anak memahami dampak buruk dari hal tersebut," tegasnya.
Kapolsek juga menyoroti potensi bahaya di media sosial, seperti modus kejahatan oleh orang asing yang menyamar menjadi anak-anak.
"Adik-adik harus berhati-hati dalam memilih teman dan tidak mudah percaya dengan orang yang dikenal melalui media sosial," pesannya.
Selain itu, kepolisian juga memberikan atensi terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban, seperti balap liar dan meningkatnya aksi kriminalitas.
Di samping itu, Kompol Laksmi menyampaikan tentang kesiapan polisi dalam atensi kerawanan khususnya saat malam minggu untuk mencegah kerawanan pada keamanan dan ketertiban masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.