Berita Badung
DTW Sangeh Berlakukan Buka Tutup, Siaga I Pasca Tragedi di Monkey Forest Ubud
Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Pala Sangeh yang berlokasi di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dengan semakin seringnya kejadian bencana, BPBD Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali yang tangguh bencana,” jelas Made Rentin. (gus/sar/weg)
Pohon Usia Ratusan Tahun Harus Dievaluasi
Kepala Udayana Agriculture Hospital (Rumah Sakit Tanaman Udayana) Dewa Gede Wiryangga Selangga mengatakan, secara akademis dalam ilmu fisiologi tumbuhan penyebab pohon tumbang bukan karena permasalahan cuaca semata.
Namun kata dia, karena ada kondisi fisiologi dan fisik yang menyebabkan pohon tidak mampu menopang keseluruhan bagian tanaman.
“Kondisi tersebut di antaranya, kondisi pohon yang sudah menua, mengering, keropos serta akar pohon sudah tidak mampu menahan bagian tumbuhan lainnya. Walaupun terlihat baik di luar terapi bagian dalam sudah keropos karena usia,” jelas Dewangga pada Kamis (12/12).
Apalagi jenis pohon yang roboh jenis pohon beringin, yang memang potensial roboh karena morfologi pohon yang bercabang banyak.
Selain beringin, jenis pohon yang tumbang pohon pule dan kresek yang memang mudah keropos.
“Ketika bagian bawah diserang rayap dan makhluk polipag lainnya,” imbuhnya.
Lebih lanjutnya Dewangga yang juga selaku Dosen Pertanian Universitas Udayana menerangkan, banyaknya pohon tumbang di Bali disebabkan, budaya merawat pohon khususnya pohon yang berukuran besar di Bali dan sangat tua.
“Itu yang disebabkan karena kultur masyarakat Bali yang menjaga kelestarian alam sehingga memungkinkan pohon berumur ratusan tahun,” jelasnya.
Dewangga menambahkan, untuk menentukan apakah robohnya karena usia dan karena akar tidak kuat perlu adanya evaluasi terhadap pohon pohon yang berukuran besar dengan metode identifikasi jadi akan tahu setelah memeriksa pohon tersebut.
Menjaga pohon supaya tidak mudah tumbang, pemerintah diharapkan selalu melakukan evaluasi tahunan sebelum musuh hujan dengan melakukan pemangkasan ranting dan batang pohon yang dekat fasilitas umum serta pemukiman.
“Evaluasi pohon tua dan berukuran besar setiap tahun dengan melihatkan dinas terkait serta peneliti,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah harus merawat pohon besar tidak hanya dengan ritual adat atau agama tetapi kebutuhan nutrisi dan mineral pohon juga harus dipenuhi. Di antaranya dengan memberikan unsur hara makro dan mikro esensial setiap saat. (*)
Berita lainnya di Objek Wisata Sangeh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.