Berita Buleleng
200 KK Warga Buleleng Dapat Bantuan Pembangunan Fasilitas Sanitasi
Ratusan kepala keluarga (KK) dari kalangan miskin ekstrem di Buleleng kini memiliki fasilitas sanitasi berupa jamban.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
200 KK Warga Buleleng Dapat Bantuan Pembangunan Fasilitas Sanitasi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Ratusan kepala keluarga (KK) dari kalangan miskin ekstrem di Buleleng kini memiliki fasilitas sanitasi berupa jamban.
Pembangunan fasilitas sanitasi ini dilakukan secara swadaya sejak pertengahan tahun 2024.
Kepala Dinas PUTR Buleleng, Putu Adiptha Eka Putra menjelaskan, fasilitas jamban ini merupakan bantuan pemerintah pusat melalui program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Baca juga: Perayaan Tahun Baru Bertepatan dengan Puncak Musim Hujan, Pemkab Buleleng Siagakan Alat Berat
Total ada 10 desa yang menjadi sasaran program ini dengan jumlah penerima bantuan sebanyak 200 KK.
"Alokasi anggarannya Rp350 juta per desa," ucapnya, Selasa (17/12/2024).
Dikatakan, desa-desa yang menjadi lokasi sasaran meliputi Desa Dencarik, Kaliasem, Temukus, Tigawasa di Kecamatan Banjar; Desa Sepang di Kecamatan Busungbiu; Desa Lokapaksa di Kecamatan Seririt; serta Desa Les, Penuktukan, Sambirenteng, dan Tejakula di Kecamatan Tejakula.
Baca juga: Satu Keluarga Alami Kecelakaan di Buleleng, Nyawa Sang Ibu Tak Tertolong
"Sasaran utamanya bantuan ini adalah masyarakat miskin ekstrem dan keluarga dengan risiko stunting. Desa yang dipilih adalah yang mayoritas warganya belum memiliki jamban, namun sudah tersedia jaringan air bersih," terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, tujuan bantuan pembangunan fasilitas jamban ini sebagai upaya pemerintah, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Buleleng.
Di samping juga mendukung Buleleng sebagai Kabupaten/Kota Sehat (KKS)
Kendati di tahun 2024 bantuan pembangunan jamban sudah menyasar 200 KK, Adiptha tak memungkiri jika masih banyak warga di Buleleng yang membutuhkan fasilitas sanitasi serupa.
Oleh sebab itu pendataan terus dilakukan pihaknya, seiring pertumbuhan penduduk dan pembentukan keluarga baru setiap tahun.
"Kami rutin mengajukan bantuan setiap tahun. Untuk 2025, kami juga sudah mengajukan, tetapi masih menunggu berapa anggaran yang disetujui," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.