Natal dan Tahun Baru di Bali
Nataru di Bali, Sekda Bali Minta Masyarakat Bijak Berbelanja, Dapat Picu Inflasi
Masyarakat diharapkan dapat bijak dalam berbelanja dengan menerapkan pola konsumsi yang baik dan tidak berlebihan.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Pada sisi teknologi dan kelembagaan, diperlukan (3) kemudahan akses teknologi untuk petani seperti smart farming, optimalisasi Rice Milling Unit (RMU) dan hilirisasi pangan, serta (4) on boarding pemasaran produk tani/ternak/ikan dan mendukung kerja sama petani dan penguatan perumda sebagai offtaker.
Terakhir, tentunya (5) sinergi penguatan ekosistem hulu-hilir dan pembiayaan ketahanan pangan dengan bumdes, Jamkrida, dan perbankan untuk perluasan kerja sama antar daerah.
Aspek sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan juga perlu diperkuat untuk inovasi yang berkelanjutan, seperti melalui pelaksanaan HLM.
Pada kesempatan tersebut diserahkan pula bantuan sarana dan prasarana pendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat kepada Kelompok UMKM Desa Jatiluwih Tabanan, Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) Renon Mandiri Denpasar, Kelompok Tani Petani Muda Keren dari Buleleng.
Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam upaya pengendalian inflasi dan memperkuat ketahanan pangan di Provinsi Bali.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung produktivitas pertanian, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan sektor pangan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.
TPID se-Provinsi Bali akan senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dalam menjaga kestabilan harga di Provinsi Bali dan memastikan inflasi Bali sesuai sasaran target tahun 2024 yaitu 2,5 persen ± 1 persen.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.