Berita Bali
Tonggak Penting Nakes Sebagai Pahlawan Devisa, KP2MI Jalin Kerja Sama Dengan Perusahaan AS Di Bali
kerja sama Skema Government to Private (G to P) ini merupakan hasil dari penjajakan intensif yang telah dimulai sejak awal tahun 2023.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meningkatkan upaya perlindungan dan kesejahteraan para tenaga kesehatan asal Indonesia di Amerika Serikat.
Upaya itu dilakukan dengan jalinan kerja sama antara BP2MI dengan Aloha Healthcare Amerika Serikat di Balai Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali, Denpasar, pada Jumat 20 Desember 2024.
Seperti disampaikan Plt. Sekretariat Jenderal Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI, Rinardi didampingi Kepala BP3MI Bali, A.A. Gde Indra Hardiawan, S.H., M.H di sela kegiatan.
"Penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini adalah tonggak penting dalam upaya pelindungan dan peningkatan kesejahteraan pekerja migran Indonesia, khususnya yang bekerja di sektor kesehatan di Amerika Serikat,"
Baca juga: Kasus TPPO, Upayakan Pemulangan Sunaria dan Agus, BP2MI dan BP3MI Gelar Pertemuan di Buleleng
Kolaborasi ini juga disaksikan oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia di Los Angles Purnomo A. Chandra, Perwakilan Kementerian Luar Negeri RI, Perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Perwakilan Kementerian Kesehatan RI, dan Perwakilan Sekretariat Kabinet RI.
Lanjut dia, kerja sama Skema Government to Private (G to P) ini merupakan hasil dari penjajakan intensif yang telah dimulai sejak awal tahun 2023.
Melalui proses yang melibatkan diskusi mendalam dan pertukaran gagasan, kedua belah pihak berhasil mencapai kesepakatan yang diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi pekerja migran Indonesia di sektor kesehatan.
“Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah Indonesia dalam memberikan perlindungan maksimal dan memperluas peluang kerja bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri," jelasnya.
"Khususnya di bidang kesehatan yang terus berkembang di Amerika Serikat, khususnya dalam memperkuat kolaborasi di sektor kesehatan," sambung Rinardi.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan jumlah tenaga kesehatan yang besar, memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam sektor kesehatan global, khususnya di luar negeri.
Tenaga kesehatan Indonesia telah membuktikan keunggulan, ketahanan, dan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas di berbagai belahan dunia.
Keahlian dan kepedulian mereka diakui secara global dan semakin dibutuhkan, khususnya di Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Kanada.
Sementara itu, CEO Aloha Healthcare, Hermawan Djuhana menegaskan pentingnya kerja sama dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja kesehatan yang berkualitas di Amerika Serikat.
“Kami sangat antusias untuk bermitra dalam menghadirkan peluang yang saling menguntungkan, baik bagi pekerja migran Indonesia maupun layanan kesehatan kami di Amerika Serikat,” ujarnya sembari berharap projek penempatan akan terlaksana segera pada 2025.
Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini mencakup berbagai aspek, termasuk perekrutan tenaga kesehatan Indonesia, pendampingan penguatan kompetensi.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.