Tragedi Pesawat Jeju Air

Summary Tragedi Jeju Air Flight 7C 2216: 2 Orang Selamat, Kasus Penerbangan Terparah di Korea

Tragedi jatuhnya pesawat Jeju Air Flight 7C 2216 menjadi penutup tahun 2024 yang merenggut banyak korban jiwa

YONHAP AFP via Kompas.com
Kolase foto kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu 29 Desember 2024. Summary Tragedi Jeju Air Flight 7C 2216: 2 Orang Selamat, Kasus Penerbangan Terparah di Korea 

Para pejabat juga mengatakan kondisi cuaca mungkin berperan dalam kecelakaan ini. Para penyelidik telah menemukan perekam data penerbangan, sementara perekam suara kokpit masih dicari.

5. Jika jumlah korban tewas dikonfirmasi, ini akan menjadi bencana penerbangan sipil domestik terburuk di Korea Selatan.

Tragedi ini juga menandai insiden korban besar pertama yang melibatkan maskapai berbiaya rendah dalam sejarah negara tersebut.

6. Pejabat presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, telah tiba di lokasi kejadian sekitar 300 km di barat daya Seoul dan telah memerintahkan "semua peralatan dan personel yang tersedia untuk dimobilisasi" untuk operasi penyelamatan di bandara.

“Tidak ada kata-kata penghiburan yang cukup bagi keluarga yang telah menderita tragedi seperti itu,” katanya di tempat kejadian.

7. Kepala eksekutif Jeju Air, Kim E-bae, telah mengeluarkan permintaan maaf resmi.

“Di atas segalanya, kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf yang terdalam kepada keluarga penumpang yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan ini,”

“Saat ini, penyebab kecelakaan sulit dipastikan, dan kami harus menunggu hasil investigasi resmi dari badan pemerintah terkait,”

“Apa pun penyebabnya, sebagai CEO, saya merasa sangat bertanggung jawab atas insiden ini.”

Seorang juru bicara Boeing mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan koordinasi lanjutan dengan tragedi mengerikan ini.

“Kami sedang menghubungi Jeju Air terkait penerbangan 2216 dan siap untuk mendukung mereka,”

“Kami menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai, dan pikiran kami tetap bersama para penumpang dan awak,” dilansir dari Guardian.

Sampai saat ini, masih terus dilakukan penyidikan lanjutan sehingga kasus masih belum ditutup. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved