Berita Gianyar
Awal Tahun, Harga Bumbu Dan Sayur Di Gianyar Naik, Bawang Merah Rp 40 Ribu Per Kilogram
sayuran sejenis wortel dan sayur hijau rata-rata mengalami kenaikan dari Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Memasuki tahun 2025, warga Kabupaten Gianyar sudah dihadapkan dengan harga kebutuhan pokok yang meningkat, seperti bumbu dapur seperti cabai hingga sayuran.
Hal tersebut disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda tanah air belakang ini, mengakibatkan pasokan dari Jawa dan luar Gianyar mengalami penurunan.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar, Senin 6 Januari 2025, komoditas sayuran di Kabupaten Gianyar selama ini sebagian besar datang dari daerah Bedugul, Pancasari, dan Kintamani.
Dari berbagai komoditas itu, yang mengalami kenaikan harga adalah kacang panjang dari Rp 17 ribu per ikat menjadi Rp 24 ribu per ikat.
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Bali 12 September, Harga Cabai Merah Besar Merosot Turun
Sedangkan sayuran sejenis wortel dan sayur hijau rata-rata mengalami kenaikan dari Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg.
Namun itu belum seberapa dibandingkan dengan cabai merah.
Cabai merah ini naik dari harga Rp 75 ribu per kg menjadi Rp 100 ribu per kg, cabai rawit hijau dari Rp 40 ribu per kg naik menjadi Rp 60 ribu per kg.
Sedangkan bawang merah dari Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg.
Kabid Pemantauan dan Stabilisasi Harga Kebutuhan Pokok Disperindag Gianyar, Henny Sriwahju, mengatakan bahwa saat ini seluruh komoditas sayur dan bumbu mengalami kenaikan harga.
Kata dia, hal tersebut terjadi karena cuaca ekstrem menyebabkan petani gagal panen.
"Karena panen petani rata-rata rusak karena diguyur intensitas hujan yang tinggi. Ini tidak ada kaitan dengan pasokan dari luar Bali. Secara umum seluruh daerah mengalami kondisi yang sama," jelas Sriwahju, Senin 6 Januari 2025.
Seorang pedagang di Pasar Rakyat Gianyar, Ni Nyoman Mari mengatakan, tingginya harga kebutuhan pokok seperti cabai ini, tidak terlepas dari pasokan barang dari luar Bali dalam hal ini Jawa.
"Kami biasanya mengandalkan pasokan dari Jawa. Pasokan lokal ada juga, tapi jumlahnya sedikit. Karena pasokan dari Jawa ini sedikit, jadi harganya naik. Yang paling mahal cabai," ujarnya.
Kenaikan harga ini, terutama cabai telah berdampak.
Salah satunya pemilik warung makan di Gianyar, Nirmala.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.