Rabies di Bali

Diduga Rabies, Warga Kupang Meninggal, Sempat Jalani Perawatan di RSD Mangusada Badung

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, sepanjang 2024 kasus gigitan anjing sebanyak 55 ribu. 

Dwi S
ilustrasi rabies - Diduga Rabies, Warga Kupang Meninggal, Sempat Jalani Perawatan di RSD Mangusada Badung 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) kembali terjadi di Kabupaten Badung

Kali ini, seorang warga asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di Kecamatan Kuta Utara, Badung meninggal dunia setelah diduga terinfeksi rabies akibat gigitan anjing.

Kasus itu pun masih dalam pemeriksaan pemerintah setempat, apakah digigit anjing di Badung atau di luar Badung

Kendati demikian kabarnya warga kupang itu sebelumnya memang pernah digigit anjing pada bulan September 2024 lalu.

Baca juga: 74.904 Ekor Anjing di Denpasar Sudah Terima Vaksin Rabies, Lampaui Target 90 Persen

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada, dr. I Wayan Darta yang dikonfirmasi Selasa 7 Januari 2025, mengakui hal tersebut.  

"Ya benar itu (suspek rabies -red), karena ada riwayat gigitan anjing satu bulan yang lalu," ungkapnya sembari mengatakan pasien meninggal awal bulan ini.

Pasien yang sempat dirawat di RSD Mangusada ini diketahui tinggal di kawasan Muding, Kuta Utara. 

Menurut Darta, meski awalnya hanya diduga, kondisi pasien semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia. 

"Jadi terkait kasus ini masih kami koordinasikan dengan dinkes termasuk Dinas Pertanian dan pangan," imbuhnya.

Sejatinya, pemerintah serus berupaya untuk mengatasi wabah rabies. 

Bahkan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung terus mempercepat vaksinasi hewan pembawa rabies (HPR), hingga saat ini, capaian vaksinasi telah mencapai 80,66 persen dari total populasi HPR di wilayah tersebut, dengan 76.447 ekor hewan telah divaksinasi. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung, Wayan Wijana, mengungkapkan bahwa vaksinasi rabies hampir mencapai target 89 ribu HPR yang tersebar di Kabupaten Badung

"Tahun lalu, vaksinasi mencapai 95 persen. Saat ini, kami masih terus bekerja keras untuk memastikan seluruh hewan di Badung mendapatkan vaksinasi," kata Wijana.

Mantan Kabag Organisasi Setda Badung itu menekankan pentingnya vaksinasi hewan sebagai langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari ancaman rabies. 

"Semua HPR di wilayah Badung harus divaksinasi agar tidak ada celah bagi virus rabies untuk menyebar," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved