Kemacetan di Canggu

MACET Parah di Canggu Jadi Atensi, Polda Bali Bahas, Rencana Bangun Shortcut Baru di Canggu

Selain itu juga memaksimalkan eksisting infrastruktur jalan raya agar tidak menghambat laju kendaraan.

PIXABAY
ILUSTRASI - Ditlantas Polda Bali dan instansi terkait lainnya dari Pemkab Badung hingga desa adat menggelar rapat mengatasi permasalahan kemacetan di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten  Badung, di Kantor Ditlantas Polda Bali, pada Rabu (8/1). 

TRIBUN-BALI.COM – Direktorat Lalu Lintas Polda Bali menggelar rapat untuk menyikapi permasalahan kemacetan di kawasan wisata Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung menjadi sorotan banyak pihak baik nasional bahkan internasional.

Dalam rapat yang berlangsung di Kantor Ditlantas Polda Bali, pada Rabu (8/1) ini diikuti pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Kecamatan hingga Desa Adat. 

Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Badung, I Nyoman Karyasa menyampaikan dari segi infrastruktur salah satu strategi yang dirancang untuk mengatasi kemacetan adalah dengan membangun jalur shortcut atau jalur-jalur alternatif baru di kawasan Canggu.

Selain itu juga memaksimalkan eksisting infrastruktur jalan raya agar tidak menghambat laju kendaraan.

Baca juga: INI Kronologis Penemuan Jenazah Mrs X di Bawah Tebing Pura Luhur Uluwatu Bali, Ada Sejumlah Luka!

Baca juga: LAGI! Langka Gas Elpiji 3 Kg di Denpasar, Disperindag Sebut Karena Libur Nataru dan Macet!

BAHAS CANGGU - Ditlantas Polda Bali dan instansi terkait lainnya dari Pemkab Badung hingga desa adat menggelar rapat mengatasi permasalahan kemacetan di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten  Badung, di Kantor Ditlantas Polda Bali, pada Rabu (8/1).
BAHAS CANGGU - Ditlantas Polda Bali dan instansi terkait lainnya dari Pemkab Badung hingga desa adat menggelar rapat mengatasi permasalahan kemacetan di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten  Badung, di Kantor Ditlantas Polda Bali, pada Rabu (8/1). (TRIBUN BALI/ADRIAN AMURWONEGORO)

“Selanjutnya peningkatan perbaikan simpang untuk kelancaran lalu lintas, jangka panjang menjajaki, sepeti tahun 2023 membangun akses jalan baru shortcut ke depan akan terus lakukan menambah volume jalan. Harapan bisa mengurai kepadatan lalu lintas yang ada saat ini dan sebagai jalur akses alternatif bisa menjadi pilihan,” kata dia.

“Infrastruktur jalan salah satu instrumen dalam menanggulangi kemacetan. Kami terus memaksimalkan eksisting jalan yang ada, menjaga kemantapan jalan, agar jalan tidak ada yang berlubang, tidak ada titik genangan yang bisa menghambat laju kendaraan, itu langkah awal yang kita lakukan,” jelasnya. 

Direktur Lalu Lintas Polda Bali, Kombes Pol Turmudi mengatakan, telah mempersiapkan rencana jangka pendek, jangka penengah dan jangka panjang dalam mengatasi kemacetan di Canggu.

Salah satunya yang terdekat adalah rekayasa lalu lintas dengan penerapan sistem satu arah di beberapa titik yang saat ini masih dikaji dengan dinas dan pihak desa serta kecamatan.

“Kami inisiasi kegiatan diskusi rapat bersama untuk menyikapi permasalahan di wilayah Canggu. Kami belanja masalah, ada beberapa solusi yang dirancang. Salah satunya rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan,” bebernya saat ditemui Tribun Bali usai rapat. 

“Rekayasa lalu lintas dilakukan dengan membuat jalur satu arah di beberapa jalur dan ini nanti rencana jangka pendek, menengah dan Panjang,” jelasnya. 

Menurut Turmudi, Canggu merupakan kawasan perluasan atau pengembangan tempat wisata baru di Bali.

Diungkapkan untuk menuju ke sana secara infrastruktur masih belum maksimal dalam mendukung atau menampung volume kendaraan sehingga terjadi kepadatan luar biasa. 

“Perkembangan jumlah kendaraan cukup banyak tidak seimbang dengan perkembangan infrastruktur, harus dinamis, kemacetan tidak bisa diantisipasi dan ditanggulangi tanpa rekayasa Lalin,” kata dia.

“Paling tidak sekarang diketahui bersama apa permaslahannya. Contoh kalau pada saat kemarin ada kendala di lapangan kendaran roda empat masuk ke selokan sehingga hanya satu jalur yang bisa digunakan bergantian,” sambung Kombes Pol Turmudi. 

Lanjutnya, mengenai persiapan penerapan sistem satu arah, pihak Ditlantas Polda Bali bersama Dishub Badung dan Satlantas Polres Badung sudah melakukan survei dan segera menentukan titik mana saja dalam waktu terdekat mulai diberlakukan satu arah. 

“Mudah-mudahan segera, akhir bulan ada long weekend, ini tantangan bagi kita. Satu arah nanti diterapkan insidentil dan permanen,” ujar dia. 

Disinggung apakah kemacetan disebabkan kendaraan plat luar kota? Menurutnya hal itu bukan patokan utama, lantaran banyak faktor permasalahan yang mengakibatkan kemacetan sehingga perlu dikaji lebih lanjut tentang penyebab kemacetan. 

Penumpang Menurun

Jumlah penumpang masuk ke Bali baik melalui dua pelabuhan yaitu Pelabuhan Gilimanuk Jembrana dan Padangbai Karangasem serta Bandara I Gusti Ngurah Rai pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mengalami penurunan.

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali, Putu Sutaryana menjelaskan hal tersebut terpapar pada data yang dihimpun Dishub sejak tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. 

Sutaryana menjelaskan, untuk di Pelabuhan Gilimanuk, jumlah penumpang yang datang ke Bali menurun 9,7 persen dibandingkan Nataru 2023/2024. Jumlah penumpang yang masuk lewat Gilimanuk 407.063 orang, sedangkan tahun lalu 450.822 orang. 

“Sementara itu, jumlah kendaraan yang masuk  juga ada penurunan, 99.956 orang dan tahun 2023 lalu sebanyak 111. 834 kendaraan. Jumlah yang masuk kendaraan ke Bali menurun 10,6 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah kendaaan keluar Bali lewat Gilimanuk 111.066 kendaraan,” jelasnya pada Rabu (8/1).

Lalu penumpang yang datang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai jumlahnya juga tak sebanyak tahun 2024 lalu. Untuk penumpang domestik yang datang ke Bali sebanyak 260.796 orang menurun 1,5 persen dibandingkan tahun 2023/20224 sebanyak 264.828 orang. Namun, berbeda dengan penumpang internasional ada peningkatan 15,7 persen. 

“Penumpang internasional kedatangan tanggal 19 Desember-3 Januari pada Nataru 2024/2025 sebanyak 343.831 orang dibandingkan tahun 2023/2024 berjumlah 297.165 orang,” kata dia. 

Berbeda dengan Pelabuhan Gilimanuk yang ada penurunan penumpang, justru Pelabuhan Padangbai Karangasem ada peningkatan meski tipis 1,2 persen.

Penumpang berjumlah 24.474 masuk lewat Padangbai dan tahun lalu 24.186 orang. Jumlah bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) meningkat masuk Bali di Terminal Mengwi meningkat 17,5 persen, total 1.305 kendaraan tahun 2024/2025, tahun lalu 2023/2024 sebanyak 1.111 kendaraan.

Para wisatawan yang datang ke Bali saat berlibur dinilai telah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sebab penumpang bus AKAP di Terminal Mengwi meningkat sebesar 10,2 persen.

Penumpang berjumlah 32.197, sedangkan Tahun 2024 lalu hanya tercatat 29.219 orang. Jumlah kendaraan AKAP meningkat 17,5 persen  total 1.111 kendaraan, tahun lalu 2023/2024 sebanyak 676 kendaraan. 

Menurut Sutaryana, lengang saat liburan Nataru di Bali dapat dilihat di sekitar kawasan di bandara. Tidak ada kemacetan seperti tahun lalu. Volume kendaraan dipastikan menurun. “Dibandingkan volume Lalin terutama di kawasan bandara, tahun ini lebih lengang dibandingkan tahun lalu,” kata dia. (sar/ian)

Akses Penghubung Antarpulau

Arsitek dan Pengamat Tata Ruang Perkotaan, Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain terdapat beberapa faktor penyebab padatnya kendaraan di Bali. Menurutnya, penyebab kemacetan di Bali salah satunya akses yang menghubungkan pulau ke pulau, provinsi ke provinsi, kota ke kota lalu kota ke Kabupaten hampir semua melalui Kota Denpasar. Dan beberapa di antaranya sebagian besar masuk pusat kota. Ia menegaskan konsep tersebut mestinya harus ditinggalkan.

“Kenapa tidak dibagi misalkan yang antarpulau yang ke Lombok misalkan lewat Singaraja, itu semua memang harus manajemennya begitu atau kalau tidak harus dibuatkan jalan khusus yang mungkin nanti ke depan mungkin jalan Tol Gilimanuk,” kata Prof Rumawan saat dikonfirmasi pada Jumat (3/1) kemarin.

Lebih lanjut Prof Rumawan mengatakan, kendaraan transportasi yang mengangkut orang dan barang hampir semua melalui jalan utama Denpasar. Sehingga jalan di Kota Denpasar itu menjadi melting point bagi semua pelaku transportasi bus, truk, angkutan pariwisata, angkutan pribadi dan lain-lain. 

Sesuai dengan data tahun 2023 angka sebanyak 4,5 juta lebih kendaraan bermotor ada di Bali, artinya termasuk sepeda motor yang jumlahnya luar biasa.

Selain itu, panjang jalan yang dikelola atau yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten atau kota.

Pemerintah Kota dan Kabupaten memiliki sedikit penambahan panjang jalan. Contohnya pada Kota Denpasar penambahan panjang jalan hanya bisa dilakukan sejumlah 0,01 KM itu. 

Prof Rumawan menjelaskan selain motor-motor pribadi yang marak juga terdapat mobil-mobil pribadi yang semakin bertambah jumlahnya.

Semakin mudah masyarakat memiliki kendaraan roda dua yang secara langsung menambah jumlah kendaraan. Dengan membayar uang muka Rp 500 ribu, masyarakat bisa dengan mudahnya membeli kendaraan roda dua. Hal ini tentu berdampak pada angka kemacetan di Bali. 

“Apalagi dengan adanya ojek online sekarang itu banyak yang mere-investasi dirinya dengan mengambil kredit mobil mengambil ini penumpang dan lain-lainnya sehingga konflik dengan publik transportasi yang lain,” kata Prof Rumawan. 

Lebih lanjutnya, Prof Rumawan mengatakan dan sialnya lagi pemerintah menginisiasi akan menggunakan alternatif energi, sepeda motor listrik lebih banyak lagi datang ke Bali dengan harga lebih murah.

“Dan anak-anak menggunakannya, anak SD di kampung-kampung sudah banyak (menggunakan sepeda motor listrik). Nah jadi dengan demikian yang perlu sekarang dilakukan adalah memperbaiki manajemen transportasi secara menyeluruh dan terintegrasi untuk Bali,” jelasnya. (sar)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved