Kecelakaan di Bali
Tragedi Maut di Batu Malang Sisakan Trauma bagi Siswa SMKTI Bali Global
Tragedi rem blong pada bus Sakhindra Trans Rabu 8 Januari 2025, di Jalan Imam Bonjol depan Batu Town Square, Malang kemarin menyisakan trauma bagi pen
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tragedi Maut di Batu Malang Sisakan Trauma bagi Siswa SMKTI Bali Global
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tragedi rem blong pada bus Sakhindra Trans Rabu 8 Januari 2025, di Jalan Imam Bonjol depan Batu Town Square, Malang kemarin menyisakan trauma bagi penumpang.
Penumpang bus yakni siswa SMKTI Bali Global Badung dan guru pendamping.
Baca juga: Kecelakaan Bus SMK TI Bali Global Badung di Batu, Polres Periksa 4 Orang, Minta Keterangan Siswa
Meskipun penumpang bus selamat, mereka masih syok dan mengalami trauma dengan kejadian tragis tersebut.
Sedikitnya, empat orang tewas dan sepuluh orang mengalami luka-luka pada peristiwa tersebut.
Ketika dihubungi salah satu guru pendamping I Gde Made Darma Wiguna yang juga ikut dalam kunjungan tersebut, tetapi berbeda bus.
Dharma mengatakan, berdasarkan keterangan temannya, bus normal dan melaju seperti biasa.
Baca juga: TERIAKAN Siswa SMK TI Bali Global saat Kecelakaan, Jenazah Tergeletak di Jalanan Kota Batu
Namun, tiba-tiba bus oleng hampir bersenggolan dengan bus lain.
Ironisnya, rem juga tidak berfungsi sehingga menabrak yang ada di depannya.
“Teman saya tidak jelas melihat. Cuma oleng naik ke trotoar dan bagian bawah bus benturan dengan trotoar. Lalu rem tidak berfungsi selanjutnya menabrak,” ucap Darma pada, Kamis 9 Januari 2025.
Semua penumpang dalam bus, yakni anak-anak dan guru selamat.
Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Bus Wisata Bawa Rombongan SMK TI Bali Global di Batu Malang, 4 Korban Meninggal
Mereka pun dievakuasi di rumah makan di daerah Batu.
“Anak-anak semua selamat. Saya ikut tapi bus yang lain,” jelasnya.
Anak-anak yang berjumlah 39 orang dalam bus itu syok dan trauma setelah tragedi tersebut.
Kini mereka semua dalam perjalanan kembali ke Bali.
Sementara itu, kepala sekolah I Made Indra Wibawa membenarkan SMK TI Global melakukan kegiatan kunjungan industri bukan study tour.
Kegiatan itu bertujuan menambah wawasan siswa dalam bidang teknologi sesuai dengan konsentrasi keahlian sekolah.
“Di mana selain mengetahui perkembangan teknologi kami juga mengharapkan kerja sama dengan industri besar dan maju yang dituju sehingga sesuai dengan tujuan SMK yaitu link and match dalam proses pembelajaran di SMK,” beber, Indra.
Made Indra menyatakan, kondisi anak-anak dan guru pendamping yang ikut dalam kun jungan industry ini dalam keadaan sehat secara fisik walaupun psikis mereka terguncang.
Lebih jauh dijelaskan, pihak sekolah tidak mewajibkan siswa ikut dalam kegiatan kunjungan industri ini.
“Keikutsertaan siswa pun atas seizin orang tua siswa melalui surat pernyataan,” imbuhnya.
Kondisi bus klaim Made Indra laik untuk beroperasi.
Sebelum berangkat, bus sudah dilakukan pengecekan, seperti KIR, SIM, dan kesehatan dan lainnya.
Di luar dugaan, peristiwa maut in terjadi. Made Indra terpukul dengan kejadian ini, ia berbelasungkawa atas korban meninggal.
“Kami dari pihak sekolah ikut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas korban yang timbul dalam kejadian yang kami tidak harapkan terjadi,” tutupnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.